Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meresmikan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Jalan Gayungsari Nomor 124, Selasa (15/9/2020).
Peresmian itu ditandai penandatanganan prasasti, potong tumpeng, dan pemotongan tali ronce melati.
Risma mengaku sudah berkali-kali meninjau laboratorium itu untuk mengecek keamanan gedung berikut perbaikannya.
“Saya berkali-kali memonitor pembangunan ini. Mungkin hanya kita saja yang punya laboratorium seperti ini untuk tingkat kota dan kabupaten. Biasanya ada di tingkat provinsi,” kata Risma.
Menurutnya, laboratorium ini akan menjadi tempat tes swab gratis bagi warga Kota Surabaya.
Dia berharap warga Surabaya yang sering bolak-balik luar kota dan datang ke Surabaya malam-malam, diharap mampir ke Labkesda sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.
“Seperti sopir atau pengusaha yang sering luar kota dan mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini. Ini buka 24 jam nonstop,” ujarnya.
Imbauan itu dia harap diindahkan supaya warga itu, sebelum masuk ke rumah masing-masing sudah dalam kondisi aman.
“Kasihan keluarganya nanti kalau tertular, apalagi ini tesnya gratis untuk warga Kota Surabaya,” kata dia.
Warga luar Surabaya atau bukan KTP Surabaya bisa tetap melakukan tes usap di Labkesda Surabaya. Hanya saja, ada yang harus mereka bayar Rp 120 ribu.
Harga tes usap itu, kalau dibandingkan dengan harga tes usap di rumah sakit lainnya atau di rumah sakit swasta tentu saja sangat murah.
Sudah ada Perda Kota Surabaya yang mengatur tentang biaya pemeriksaan atau tes usap Covid-19.
“Meskipun peralatannya kami diberi BNPB dan swasta, tapi di Perda kami ada ketentuan biaya Rp120 ribu. Saya kira itu sudah sangat murah sekali,” imbuhnya.
Risma menjelaskan laboratorium itu bisa memeriksa 2.000-4.000 sampel setiap harinya. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu 2-3 hari selanjutnya.
Namun, ke depannya khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yang bolak-balik ke luar kota, Pemkot akan memfasilitasi tes swab gratis dan cepat.
Bahkan, kata Risma, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5 jam.
“Jadi, nanti kita akan sediakan yang hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silahkan pulang dengan tenang dan aman. Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung ke Hotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi,” ujarnya.
Dia menyarankan isolasi di Hotel Asrama Haji karena di sana, kata dia, sudah ada dokter yang mengawasi, dan kalau ada komorbid akan dirujuk ke rumah sakit.
Risma berharap warga Kota Surabaya tahu tentang informasi Labkesda ini dan bisa memanfaatkannya. Menurutnya, lebih baik mencegah penularan daripada harus mengobati yang suda kena virus.
“Saya berharap laboratorium ini bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk siapa saja. Dengan laboratorium ini, kami harap tidak bertambah dan semakin turun,” katanya. (bid/den)