Sabtu, 23 November 2024

Lima Mahasiswi Minta Gubernur Tolak Pemakaian Plastik Sekali Pakai di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Lima mahasiswi Biologi semester V Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tergabung dalam Trash Control Community (TCC) mengusulkan agar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim melakukan pengendalian sampah plastik di sejumlah sungai penting Jawa Timur. Foto: Istimewa

Lima mahasiswi yang tergabung dalam Trash Control Community (TCC) mengusulkan agar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim melakukan pengendalian sampah plastik di sejumlah sungai penting Jawa Timur.

Mereka meminta agar Gubernur mengeluarkan kebijakan “Tolak Pemakaian Plastik Sekali Pakai (use single plastic)” seperti tas kresek, botol minum plastik, sachet, sedotan, dan styrofoam yang berpotensi dibuang ke sungai.

Sejumlah sungai penting di Jatim yang menjadi perhatian tim TCC antara lain Sungai Brantas, Bengawan Solo, dan Kali Porong. Komunitas ini telah melakukan aktivitas inventarisasi timbulan sampah di ketiga sungai itu.

“Temuan kami membuktikan, Gubernur belum maksimal mengendalikan timbunan sampah plastik di daerah sempadan sungai, terutama di Bengawan Solo dan Brantas Hilir,” ungkap Vidya Listya Tim Research TCC, Senin (7/9/2020).

Senin ini, Vidya dan empat rekannya dalam TCC telah mendatangi Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan untuk menyampaikan usulan mereka dalam bentuk surat kepada Khofifah Indar Parawansa dan berharap ada proses audiensi.

Mahasiswi Biologi semester V Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu menjelaskan, selama Agustus dia dan empat rekannya telah menginventarisasi timbulan sampah di sungai-sungai yang dia sebutkan.

Antara lain Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Bungah, Sidayu dan Ujungpangkah. Adapun wilayah sampling inventarisasi itu dilakukan di Wringinanom, Driyorejo, Kali Porong, Kali Metro (Malang), dan Kali Gunting.

Hasilnya, mereka menemukan lebih dari 54 timbulan sampah di sempadan sungai. “Padahal smpadan sungai adalah daerah lindung dan ada larangan keras menjadikan sempadan menjadi tempat sampah,” ungkap Vidya.

Mahasiswi asal Surabaya itu juga mengusulkan agar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim membuat membentuk relawan pengontrol timbulan sampah plastik dengan memberlakukan patroli sungai.

“Kondisi sampah plastik di sungai penting Jawa Timur mengkhawatirkan. Karena kami juga menemukan kontaminasi mikroplastik dalam udang dan ikan yang seringkali dikonsumsi oleh warga,” ujar Vidya.(den/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs