Sejumlah kepala dinas dan pegawai setingkat eselon II di lingkungan Pemkab Sidoarjo terjangkit Covid-19. Achmad Zaini Pelaksana Harian Bupati Sidoarjo membenarkan itu.
Para pejabat itu baru diketahui terjangkit Covid-19 setelah mengikuti swab massal terhadap 768 orang pegawai di lingkungan Pemkab Sidoarjo, beberapa waktu lalu.
“Dari 768 sampling swab, memang ada 8 kepala dinas dan setingkat kepala dinas di Pemkab Sidoarjo yang diketahui terjangkit Covid-19,” kata Zaini.
Hanya saja, Zaini enggan menjelaskan secara lebih detail siapa saja kepala dinas yang terjangkit Covid-19. “Saya perlu menjaga privasi mereka. Mohon maaf,” ujarnya.
Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kata Zaini, masih melakukan pelacakan, dari mana para pejabat itu terjangkit Covid-19.
Dia belum bisa memastikan, para kepala dinas itu tidak tertular Almarhum Nur Ahmad Syaifuddin (Cak Nur) Plt Bupati Sidoarjo wafat akibat Covid-19 beberapa waktu sebelumnya.
“Kalau dari tracing mudah-mudahan tidak sampai ke sana (tertular Cak Nur). Tidak ada dugaan ke sana,” katanya.
Salah satu yang menguatkan, sejumlah pejabat yang turut mendampingi Cak Nur ke Kantor Kemendagri di Jakarta, beberapa hari sebelum meninggal ternyata negatif Covid-19.
Adapun dari delapan kepala dinas yang terjangkit Covid-19, dua di antara mereka sudah dinyatakan negatif berdasarkan dua kali hasil swab. “Ahamdulillah tinggal enam yang positif,” kata dia.
Zaini menegaskan, cukup banyaknya kepala dinas yang terpapar Covid-19 tidak akan mengganggu jalannya pelayanan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Pemkab Sidoarjo, kata dia, sudah sejak awal September ini menerapkan mekanisme kerja kombinasi terhadap pegawai yang ada di lingkaran kedinasan.
“50 persen work from home, 50 persen work from office. Jadi layanan tidak terkendala. Tracing tetap jalan. Dinkes tetap jalan. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang terpapar,” kata dia.(den)