Jumat, 22 November 2024

Risma Minta Jembatan Joyoboyo Kelar November 2020

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Jembatan Joyoboyo. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya minta Jembatan Joyoboyo yang terletak di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) kelar di bulan November 2020.

“November harus selesai. Jadi selain jembatan nanti juga bisa jadi tempat wisata,” kata Risma di sela-sela peninjauan progres proyek Jembatan Joyoboyo, Sabtu (5/9/2020).

Risma mengungkapkan, saat ini progres pembangunan Jembatan Joyoboyo sudah mencapai 60 persen. Jika nantinya rampung, ia berharap warga sekitar juga mendapat manfaat ekonomi dari adanya jembatan tersebut. Salah satunya adalah dengan cara berjualan souvenir.

“Kalau sudah jadi panjenengan (anda) bisa berjualan souvenir. Karena nantinya banyak yang foto di sini (Jembatan Joyoboyo). Jadi harus dimanfaatkan ya,” ujar Risma kepada salah satu warga sekitar.

Seusai melakukan pemantauan, Risma menyempatkan berbincang-bincang dengan warga setempat. Ia pun tak lupa untuk mengingatkan mereka agar tetap menjaga protokol kesehatan. Bahkan, di sela kegiatannya itu, Risma juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar.

“Jangan bergerombol. Maskernya dipakai terus. Untuk yang anak-anak ini juga ada. Ingat bapak ibu, masker itu penting,” pesan dia.

Seusai meninjau progres pembangunan Jembatan Joyoboyo, Risma kemudian menuju Jalan Kapuas. Di sana, wali kota perempuan pertama di Surabaya bersama jajarannya itu membersihkan daun-daun yang berguguran dan menyiram tanaman.

Sementara itu, Erna Purnawati Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) menjelaskan, tahap pengerjaan saat ini akan dilakukan pemasangan voided slab yang dipesan secara khusus untuk Jembatan Joyoboyo.

“Jadi jumlahnya ada 17 item dipasang berjajar gitu. Pemasangan ini selama kurang lebih tiga hari,” kata Erna.

Ia menjelaskan, untuk bawah voided slab juga dipasang gentangan dengan panjang 24,6 meter. Menurutnya, gentangan itu akan menjadi yang terpanjang se-Indonesia. Sebab, dalam proses pembangunan jembatan sepanjang 150 meter dan lebar 17 meter harus memenuhi berbagai persyaratan. Mengingat, sungai yang dikelola pusat itu hanya diijinkan dua pilar di tengah.

“Karena itu, syaratnya harus dipenuhi. Salah satunya tidak mau terlalu banyak pilar sehingga hanya mengijinkan dua pilar di tengah. Akhirnya ketemu lah gentangnya sampai 24,6 meter tadi. Kalau biasanya itu rata-rata  23,6 meter,” ungkapnya.

Menariknya, jembatan ini nantinya akan dibuat menjadi empat lajur dengan satu arah yang sama. Bahkan, Erna menyebut, jembatan yang sengaja di-design sebagai tempat rekreasi ini bakal difasilitasi air mancur serta warna-warni lampu kota.

“Jadi warga bisa melihat. Konsepnya hampir sama dengan Jembatan Surabaya. Ini diusahakan agar November 2020 rampung,” pungkasnya.(bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs