Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan RI menggandeng Cak Kartolo budayawan ludruk Jawa Timur untuk mensosialisasikan pentingnya memakai masker dan upaya pencegahan penularan Covid-19, dalam kunjungannya ke Kota Surabaya, Jawa Timur sejak Kamis (3/9/2020) kemarin.
Tidak hanya sosialisasi bermasker, Moeldoko dan Kartolo juga melakukan komunikasi strategis dengan pendekatan local wisdom berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
“Bapak Jokowi menyampaikan beberapa kali dengan penuh penekanan, supaya masyarakat menggunakan masker dan ini harus disosialisasikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan pendekatan budaya,” kata Moeldoko kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (4/9/2020) sore.
“Sebenarnya banyak nggak cuma seniman, tokoh agama juga. Tugas kita sosialisasi dengan unsur local wisdom, dengan Jatim ini kan bahasanya sangat khas, makanya ‘maskeran rek’,” tambahnya.
Mereka menggunakan jargon “Maskeran Rek..! Angel temen tuturanmu” yang artinya “Ayo pakai masker. Susah betul menasehatimu”. Kalimat tersebut sudah ikonik dan populer di media sosial, serta menjadi bagian dari kearifan lokal untuk sosialisasi protokol kesehatan.
Sebelumnya, Cak Kartolo menjelaskan kata-kata tersebut biasanya digunakan untuk menasihati anak.
“Iku kata-katane Cak Basman, nuturi anake sing cengkal (Itu kalimat Pak Basman yang sulit menasihati anaknya),” ujar Cak Kartolo seperti yang dilansir Antara.
Dalam siaran radio Jumat sore, Moeldoko dan tim Radio Suara Surabaya meminta sedikit parikan dari Cak Kartolo dalam sosialisasi ini.
Nang Itali numpak sekuter, ojo lali gawe masker. Tuku kawat sing dodol lemu, supaya sehat awakmu, kata Cak Kartolo.
Parikan tersebut bermakna jangan lupa memakai masker, agar tubuh sehat terhindari dari penyakit, khususnya Covid-19 yang saat ini menjadi masalah kesehatan bersama.
Moeldoko mengatakan, alasan Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang ia kunjungi, tidak lain karena Jatim merupakan salah satu provinsi dengan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Hingga Jumat sore, jumlah kasus di Jawa Timur sudah mencapai 34.655 kasus dengan 2.459 kasus meninggal dunia.
“Kan balapan, Jatim sama Jakarta. Memang posisi Jatim masih cukup tinggi, maka dari itu kita ‘serbu’ ramai-ramai. Presiden memerintahkan jajaran dan berbagai lembaga untuk ‘nyerang’ Jatim ramai-ramai agar menghasilkan sesuatu yang berubah cepat,” kata Moeldoko.
Menurutnya, penanggulangan virus Covid-19 bukan hanya tugas pemerintah semata. Namun dibutuhkan kolaborasi dan sinergitas bersama dengan masyarakat agar kegiatan ekonomi segera berjalan.
Ia juga menyayangkan masih banyaknya orang yang meremehkan virus ini dengan masih banyaknya orang yang enggan memakai masker.
“Saya khawatir orang-orang menganggap Covid-19 ini selesai. Ini bahaya. Covid-19 masih berkembang, seperti balon. Ditekan disini, muncul di sisi sebelahnya. Tadi saya ke pasar, ternyata protapnya sudah bagus. Ini harus dijaga. Kita harus tetap waspada, jangan lengah,” ujarnya.(tin)