Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Akan Kembali Memusatkan Gebyar PSN di Kecamatan Sawahan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan kembali mengadakan gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi wabah demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pahlawan.

“Hampir setiap bulan aku buat edaran, dan sudah kami tugaskan camat-lurah menggadakan gebyar PSN di wilayahnya,” kata Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (29/1/2019), mengklaim, Pemkot Surabaya sudah menyebar surat edaran sejak Desember 2018 lalu.

Risma berencana menggelar gebyar PSN yang dipusatkan di Kecamatan Sawahan pada 2019 ini. Sebab, berdasarkan data Dinas Kesehatan Surabaya, sudah ada tiga korban DBD warga di kecamatan itu selama Januari ini.

Kemarin, Senin (28/1/2019), ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Risma mengatakan, adanya tiga penderita DBD ini sudah menjadi warning (peringatan) bagi dirinya dan masyarakat Surabaya.

Dia membandingkan data penderita DBD di awal tahun ini yang sudah ada tiga korban dengan data penderita DBD sepanjang 2018 silam. Sepanjang 2018, Dinkes Surabaya mendata hanya ada 12 orang warga korban DBD.

“Saya berharap ini bisa berhenti. Nanti saya akan lakukan (gebyar PSN, red) mungkin hari Kamis kalau enggak Jumat. Saya adakan lagi di Kecamatan Sawahan,” tegasnya.

Sekadar diketahui, gebyar PSN pada 2018 lalu juga digelar Pemkot Surabaya di Kecamatan Sawahan. Kegiatan ini, saat itu, dipusatkan di Gedung Islamic Center Surabaya.

Selain karena langganan DBD, pemusatan kegiatan gebyar PSN di Kecamatan Sawahan juga mempertimbangkan fakta bahwa jumlah penduduk di wilayah itu adalah yang terbesar di Surabaya.

Gebyar PSN, kata Risma bukan sekadar seremonial. Kegiatan ini bertujuan preventif mengajak masyarakat bergerak bersama memberantas sarang nyamuk.

Setelah gebyar PSN, jajaran Pemkot Surabaya akan bergerak bersama Bu Mantik (Ibu Pemantau Jentik) untuk melakukan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di masing-masing wilayah.

“Biasanya, kelurahan, kecamatan, melakukan pemeriksaan sama Bu Mantik. Setelah itu, tiap wilayah melaporkan hasilnya positif berapa?” Katanya.

Risma menegaskan, dia terus mendorong masyarakat untuk bergerak bersama pemerintah memberantas sarang nyamuk karena dia pun tidak bisa menerka, berapa banyak lagi korban yang bisa terserang DBD.

“Sekarang ada tiga yang sakit. Kita, kan, enggak tahu apakah akan berhenti (hanya tiga korban,red) atau tidak. Karena itu, kita terus dorong untuk pencegahan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari langkah preventif ini, Pemkot Surabaya, menurut Risma, juga telah menyebarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap DBD ke sekolah-sekolah, stakeholder, maupun tempat-tempat ibadah.(den/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs