Sabtu, 23 November 2024

Risma: Surabaya Baik-Baik Saja

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Whisnu Sakti Buana Wakil Ketua Bidang DPD PDI Perjuangan Jatim berfoto bersama Tri Rismaharini dan Djarot Saiful Hidayat yang merupakan Ketua DPP di masing-masing bidang, Minggu (30/8/2020). Foto: Denza suarasurabaya.net

Menjelang pengumuman rekomendasi bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang dijanjikan sebelum 4 September, Tri Rismaharini sepenuhnya menyerahkan keputusan ke DPP PDI Perjuangan.

Sama halnya dengan Whisnu Sakti Buana, Risma yang kader PDI Perjuangan, bahkan menjabat Ketua DPP Bidang Kebudayaan juga harus menerima keputusan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan.

“Keputusannya kan ada di Bu Ketua Umum. Tanya Pak Djarot saja,” kata Risma setelah mengikuti Konsolidasi Organisasi Internal Partai di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim di Surabaya, Minggu (30/8/2020).

Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP Bidang Kaderisasi dan Ideologi PDI Perjuangan bilang, Risma hadir dalam Konsolidasi Organisasi Internal Partai PDI Perjuangan di Kantor DPD Jatim sebagai fungsionaris partai.

Kehadiran Risma dalam konsolidasi itu bukan karena tujuan lain, apalagi karena rekomendasi bakal pasangan calon dari partai akan diturunkan untuk sosok calon wali kota yang diusulkan Risma kepada Megawati Soekarnoputri.

Djarot memastikan, meskipun nama calon yang akan diusung sudah diputuskan dan sudah ada di amplop yang ditunjukkan Puan Maharani Ketua DPP Bidang Politik beberapa waktu, Risma bahkan belum tahu isinya.

“Belum. Bu Risma belum tahu juga. Saya belum tahu juga. Makanya sabar, ya. Akan segera diumumkan. Enggak sampai pembukaan pendaftaran di KPU,” katanya.

Saat konsolidasi di Kantor DPD itu, Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan sempat menegaskan, tidak ada tarik ulur atau tarik tambang antara dirinya dengan Tri Rismaharini sebagai sesama kader PDI Perjuangan.

Kabar yang muncul, kedua fungsionaris PDI Perjuangan pusat itu sempat silang pendapat soal siapa yang layak maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Surabaya. Apakah dari kader atau dari non kader.

“TIdak ada tarik tambang politik di internal partai PDI Perjuangan. Yang ada kami menarik tambang sekuat-kuatnya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya. Jangan sampai Surabaya jatuh ke tangan yang salah,” ujarnya.

Sejumlah awak media sempat mengejar Risma untuk menanyakan sejumlah hal terkait Pilwali Surabaya ini. Salah satunya, bagaimana respons Risma ketika yang mendapat rekomendasi ternyata bukan Eri Cahyadi, “jagoannya”?

Risma tidak menjawab pertanyaan itu. Salah satu wartawan juga sempat bertanya kepada Risma sebelum akhirnya dia masuk ke mobilnya, “Surabaya bagaimana Bu?”

Maksud wartawan itu mungkin sama, menanyakan siapa calon yang akan diusung PDIP di Surabaya. Karena sudah cukup banyak narasi dari para fungsionaris PDIP, bahkan dari Megawati sendiri, pemimpin Surabaya berikutnya harus bisa meneruskan visi misi Risma.

Soal pertanyaan yang terakhir itu Risma menjawab. “Surabaya baik-baik saja. Surabaya baik-baik saja, kan?” Katanya. Setelah itu dia berpamitan kepada Adi Sutarwijono Ketua DPC PDIP Surabaya lalu masuk ke mobil.(den/tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs