Penyerangan Mapolsek Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari, merupakan kedua kalinya terjadi setelah pada 11 Desember 2018 juga mengalami insiden serupa.
Kompol Yusri Yunus Kabid Humas Polda Metro Jaya yang dikonfirmasi terkait keterkaitan peristiwa itu mengatakan masih mendalami keterkaitan dua kejadian tersebut.
“Ini masih kita dalami, kami masih melakukan penyelidikan,” ujarnya di Mapolsek Ciracas.
Pada penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang tidak dikenal, kata Yusri, Polsek Ciracas mengalami sejumlah kerugian.
Kerugian yang dimaksud berupa satu unit mobil dinas Wakapolsek Ciracas yang dibakar, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Mapolsek yang dirobohkan, serta kaca kantor yang pecah.
Selain itu dua anggota polisi yang sedang berpatroli dilaporkan terluka akibat diserang orang tidak dikenal.
“Korban sedang dirawat di RS Polri,” katanya seperti yang dilansir Antara.
Sebelumnya pada 11 Desember 2018 Polsek Ciracas pernah dirusak dan dibakar massa tak dikenal.
Kerusuhan itu diduga dipicu pengeroyokan anggota TNI oleh tukang parkir di Ciracas, sehari sebelumnya.
Akibat kerusuhan, Polsek Ciracas dan sejumlah mobil di sekitar Polsek mengalami kerusakan.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam pembakaran Polsek, kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp1 miliar.
Seperti yang diketahui, markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, Sabtu (29/8/2020).
Selain merusak sejumlah fasilitas milik polisi dengan benda keras, massa juga dilaporkan melakukan pembakaran.
Dikutip melalui informasi kebakaran Jakarta Timur, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB.
Sejumlah kendaraan dan gerobak pedagang di Jalan Raya Bogor juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Hingga pengiriman berita ini, Kapolsek Ciracas Kompol Rudy Haryanto maupun Kasi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian itu.(ant/tin/lim)