Jumat, 22 November 2024

Pelaku Pemerasan Ketok Kaca Mobil di Wiyung Ditangkap Polisi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Pelaku berinisial BD (kiri) yang ditangkap aparat kepolisian Polsek Wiyung karena melakukan pemerasan dan tindakan asusila di tempat umum. Pelaku diamankan di Mapolsek Wiyung pada Rabu (26/8/2020). Foto: Istimewa

Pelaku pemerasan yang beraksi di sekitar traffic light Srikandi, Babatan, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, ditangkap polisi pada Rabu (26/8/2020) malam. Laki-laki berinisial DAW (27 tahun) ini melakukan aksinya dengan mengetok kaca mobil korban lalu meminta sejumlah uang.

Kompol M Rasyad Kapolsek Wiyung mengatakan, awalnya polisi sudah ditempatkan di sekitaran waduk Universitas Negeri Surabaya (UNESA) untuk menangkap pelaku. Selanjutnya baru diketahui, ternyata pelaku biasa mangkal di sekitaran traffic light Jalan Srikandi, Babatan.

“Setelah di traffic light Srikandi, korban dikejar terus sampai di depan (Graha) Fairground, kan belok, diketok. Korban mau makan di sekitar situ. Karena sudah dikasih uang, maksa minta lagi dan tidak dikasih, pelaku mengeluarkan kemaluannya,” kata Kompol Rasyad kepada Radio Suara Surabaya, Rabu malam.

Atas tindakannya tersebut, Kompol Rasyad mengatakan pelaku akan dijerat pasal 368 dan pasal 281 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemerasan dan melakukan tindak asusila di muka umum.

Aksi tersebut bukan pertama kalinya bagi DAW. Sebelum beraksi di daerah Wiyung, pelaku sudah dua kali melancarkan aksi yang sama di kawasan Keputran, Surabaya.

“Ini sudah ketiga kalinya, sebelumnya di wilayah (Surabaya) tengah. Lalu kena ekspos, lama nggak berbuat lagi. Lalu sasarannya disini,” ujar Kompol Rasyad.

Penangkapan pelaku pemerasan dengan cara mengetok kaca mobil ini sebelumnya dilaporkan beberapa pendengar Radio Suara Surabaya pada Selasa (25/8/2020) kemarin. Beberapa pendengar melaporkan ciri-ciri orang yang sama, dan beberapa kali melihat pelaku beraksi di sekitar Babatan.

“Setelah turunan tol satelit, ada dua mobil diketok laki-laki seperti yang dilaporkan ke SS. Kaos ketat putih, gemuk, motor tanpa plat nomor. Dia nodongkan gulungan koran. Ini sudah dua kali ketemu laki-laki itu di Petra, lalu sore ini juga,” kata Lina pendengar.

“Di traffic light UNESA, ada pengendara motor yang ketok kaca mobil di depan saya. Nggak dikasih pindah ke lainnya. Naik Honda Beat hitam, bawa koran, orangnya agak gemuk,” kata Regina Bestaria pendengar.

“Pernah ketemu di Jalan Nginden, naik motor. Laki-lakui gemuk. Saya tolak halus, sempat marah tapi pergi juga. Dia bilang untuk uang sekolah anak dan lain-lain,” kata Danny pendengar.

Menurut Kompol Rasyad, gulungan koran yang dibawa pelaku hanya sebagai modus untuk mengetuk kaca mobil korban. Saat ditanyai polisi, pelaku juga mengaku memeras untuk biaya sekolah anak. Tapi kata Kompol Rasyad, itu hanyalah alasan pelaku saja.

“Alasan klasik, sudah dikasih uang sama korban Rp40 ribu, masih maksa lagi. Katanya minta Rp100 ribu. Korban ada lima orang dan perempuan semua, sasarannya memang perempuan,” tambahnya.(tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs