Pemkot Surabaya berencana mengucurkan dana stimulus untuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang dianggap berperan aktif dalam pencegahan Covid-19 di tingkat kampung.
Irvan Widyanto Kepala BPB Linmas Kota Surabaya mengatakan, sekarang ini sedang digodok Peraturan Wali Kota Surabaya (Perwali) sebagai payung hukum pengucuran dana untuk Kampung Wani Jogo Suroboyo itu.
“Makanya sedang disusun untuk Perwali-nya. Karena Ibu Wali Kota sendiri yang memerintahkan untuk memberikan stimulus terhadap Kampung Wani,” kata Irvan kepada suarasurabaya.net, Rabu (26/8/2020).
Terkait jumlah nominal juga masih dibahas. Perkiraan kata Irvan, setiap kampung akan mendapat dana stimulus sebesar Rp5 juta.
“Nilainya nanti tergantung hasil kajian. Perkiraan nanti Rp5 juta per Kampung Wani,” ujar Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya ini.
Irvan bilang, nanti akan ada verifikasi untuk memastikan kampung wani itu berjalan apa tidak. “Kalau tidak berjalan kan sia-sia memberikan stimulus. Makanya diverifikasi betul di lapangan nanti,” katanya.
Dalam rencana pengucuran dana stimulus untuk Kampung Tangguh ini, Pemkot Surabaya juga berkonsultasi ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP.
“Kami juga melibatkan para pakar untuk mengkaji rencana ini,” katanya.
Sementara itu, Adi Sutarwijono Ketua DPRD Kota Surabaya menilai, rencana pemberian stimulus kepada Kampung Wani Jogo Suroboyo oleh Pemkot Surabaya ditunggu-tunggu masyarakat. Karena selama ini masyarakat hanya bermodal gotong royong untuk mendirikan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo itu.
“Memang kebutuhan kampung-kampung tangguh sejak awal adalah dukungan anggaran dari Pemerintah Kota Surabaya. Awal-awal warga bisa bergotong royong untuk membiayai kampung tangguh. Tapi kan kemampuan warga terbatas,” katanya.
Sekadar diketahui, Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo terbentuk di RW se-Kota Surabaya pada 2 Juni 2020 lalu. Total sudah ada 1.009 RW yang membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo saat itu.
Kampung Tangguh ini merupakan peran aktif masyarakat dalam gotong-royong melawan Covid-19 dengan berbagai kegiatan. Mulai dari membuat Satgas Covid-19 hingga menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan di masing-masing kampung. (bid/tin)