Politikus senior tidak harus menjadi milenial untuk bisa memahami anak muda. Strategi meremajakan sosok sebagai strategi politik ini dirasakan oleh Dr. Suko Widodo, MA Dosen Komunikasi Politik Unair sebagai strategi yang tidak terlalu efektif.
“Politikus senior tidak harus menjadi milenial, tetapi berkomunikasi dengan milenial itu penting. Orang tua gak perlu jadi muda, tetapi bisa memahami anak muda, bisa mendengar anak muda itu baru,” katanya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (26/8/2020).
Menurutnya, selama ini, anak muda yang datang ke politik didasari rasa sungkan, disuruh, hingga ajakan teman. Naluri dari dalam dirinya untuk terlibat dalam kegiatan politik, dan membuat gagasan tersebut terwujud kecil sekali. Tapi ini bukan berarti menihilkan naluri anak muda dalam berpolitik.
“Ini bukan berarti bahwa anak muda tidak bernaluri politik. Sebenarnya berpolitik itu naluri semua orang karena manusia adalah zoon politicon, tetapi dia tidak tahu caranya,” ujarnya. (dfn/ipg)