“Kami kurang klinis. Kami tentu menginginkan Kylian Mbappe dan Neymar untuk selalu mencetak gol, tetapi hal itu tidak selalu terjadi,” ujarnya menambahkan.
Neymar lebih dulu memperoleh peluang di awal laga ketika menerima umpan terobosan dari Mbappe, tetapi tembakannya bisa dimentahkan oleh kiper Bayern, Manuel Neuer.
Lantas Mbappe juga mendapatkan kesempatan ketika David Alaba melakukan blunder di area pertahanan Bayern, sayang penyelesaiannya masih tepat mengarah ke pelukan Neuer.
Kegagalan itu harus dibayar mahal sebab, satu kelengahan di lini belakang PSG mengawal pergerakan Kingsley Coman membuat pemain berpaspor Prancis itu mampu mencetak gol dengan menanduk umpan silang kiriman Joshua Kimmich.
“Dalam sepak bola, anda harus menerima terkadang keberuntungan memainkan peranan penting,” kata Tuchel.
“Kami memiliki beberapa peluang dan gagal mengkonversinya menjadi gol, tapi kami tidak bisa menyalahkan siapapun atas hal itu,” pungkas Tuchel.
Kendati gagal menjadi juara, Tuchel berhasil mengantarkan PSG meruntuhkan tembok mental mereka demi menembus final Liga Champions untuk pertama kalinya.
Musim PSG berakhir hanya dengan tiga gelar yakni juara Liga Prancis, Piala Prancis dan Piala Liga Prancis serta satu trofi laga pembuka musim 2019/20 Trophee des Champions. (ant/lim)