Pemerintah Kota Surabaya akhirnya menunda pertunjukan seni di Alun-Alun Surabaya. Kebijakan ini dipilih setelah melihat dan mengevaluasi animo masyarakat yang berdampak pada kerumunan orang di kawasan Balai Pemuda itu selama dua hari kemarin.
Irvan Widyanto Kepala BPB Linmas Kota Surabaya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Surabaya atas keputusan ini.
“Jadi, kami mohon maaf karena warga antusias tapi masih banyak yang belum berkesempatan melihat secara langsung alun-alun. Tapi kami yakinkan bahwa mungkin bisa diganti hari. Tidak pasti hari ini, bisa besok dan seterusnya,” kata Irvan kepada suarasurabaya.net, Jumat (21/8/2020).
“Kita evaluasi jangan sampai membuat kerumunan-kerumunan di luar dari pada alun-alun itu. Justru karena mereka antre masuk mereka akhirnya berkerumun di sepanjang pedestrian. Saya yakin semuanya akan berkesempatan, cuma bersabar saja. Karena memang kapasitas alun-alun itu sendiri karena pandemi maka cukup 200 orang,” katanya.
Irvan mengatakan pembukaan Alun Alun Surabaya selama dua hari kemarin bagian dari soft opening. Namun, rupanya kegiatan yang dijadwalkan diisi pertunjukan seni tujuh hari tujuh malam itu mengundang animo masyarakat yang cukup tinggi untuk datang. Sehingga, Pemkot Surabaya kesulitan mengatur physical distancing untuk pengunjung.
“Memang kita endak menyalahkan warga. Begitu antusiasnya warga sehingga akhirnya berduyun-duyun mereka mau melihat alun-alun yang baru diresmikan. Padahal kita sudah memiliki rasio untuk kapasitas itu sendiri. Yang kita rencanakan adalah 40 persen dari total kapasitas yang bisa masuk.
Kurang lebih total kalau di barat yang utama 140 kalau di sisi timur itu 60 orang. Berarti sekitar dua ratusan,” katanya.
Lalu, apakah pagelaran ini tidak bertentangan dengan Perwali 33 tahun 2020?
Irvan menjawab kalau kegiatan ini salah satu bentuk mengakomodir para pekerja seni yang beberapa waktu lalu sempat berdialog dengan Pemkot Surabaya.
“Sebetulnya ini juga salah satu bentuk akomodasi pemerintah kota dengan pelaku seni. Akan tetap kita evaluasi kalau itu kemudian menimbulkan kerumunan-kerumunan yang tidak bisa menerapkan protokol kesehatan, maka itu bisa dievaluasi,” katanya.
Sebelumnya, Kamis malam (20/8/2020) pagelaran seni di Alun Alun Surabaya menimbulkan kerumunan warga terutama pengunjung yang tidak bisa masuk ke lokasi karena pembatasan jumlah pengunjung. Kondisi itu juga memaksa panitia menggagalkan pertunjukan musik Jazz yang berada di panggung timur.
Pertunjukan Srimulat di Panggung Utama sebelah barat juga dipersingkat selesai pukul 20.14 WIB karena semakin malam semakin banyak warga bergerombol di sekitar Balai Pemuda. (bid/tin)