“Artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW adalah kekuatan baru yang dimiliki Pemkot Probolinggo di sektor pariwisata,” kata Khofifah saat meninjau sejumlah artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW di rumah dinas Wali Kota Probolinggo, seperti dilansir Antara, Selasa (18/9/2020).
Artefak-artefak itu berasal dari koleksi Galeri Warisan Museum Artefak Rasulullah (Galeri Warisan MAR) milik Abdul Manan Gembong dan telah teruji kebenarannya karena telah bersertifikasi Saudi Commission for Tourism and National Heritage.
“Jika dikembangkan bisa menjadi referensi wisata religi yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia, bahkan juga masyarakat terdekat dari wilayah Indonesia, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam,” tuturnya.
Menurut Khofifah, hal itu cukup beralasan karena negara tetangga tersebut memiliki persamaan kultur sehingga diharapkan selain wisata religi ziarah wali yang sudah dikenal dan diminati secara luas, kehadiran artefak itu juga sekaligus bisa menambah wawasan terkait dengan nilai-nilai sejarah perjuangan Rasulullah, sahabat, hingga Khalifah Usman.
“Itu menjadi kekuatan baru Pemkot Probolinggo di sektor wisata religi dan menjadi referensi wisata baru di Jawa Timur. Selain ziarah, sejarah dan informasi tentang bagaimana perjuangan seorang komandan perang dan peninggalan Rasulullah bisa dilihat secara langsung,” katanya.
Pada kesempatan itu, Hadi Zainal Abidin Wali Kota Probolinggo didampingi Muhammad Soufis Subri Wakil Wali Kota Probolinggo, Budi Krisyanto Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata dan Agus Dwiwantoro Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat menerangkan satu per satu koleksi yang tertata rapi di ruang tamu kedinasan.
Wali Kota Probolinggo yang biasa dipanggil Habib Hadi mengatakan artefak peninggalan Rasulullah itu apabila dikembangkan di Kota Seribu Taman, tak menutup kemungkinan menjadi magnet yang mampu menarik perhatian dari masyarakat luas, tidak terkecuali wisatawan mancanegara.
“Tentunya dapat menjadi magnet yang mampu menyedot wisatawan untuk datang, bahkan dari luar negeri. Kami berharap dalam waktu dekat, fisik dari museum artefak peninggalan Rasulullah bisa segera dibangun di Kota Probolinggo,” ujarnya.
Mini Private Exibition Artefak Peninggalan Rasulullah SAW merupakan bagian dari Program Jelajah Nusantara Pameran Artefak Rasulullah dan para sahabat yang dibuka untuk kalangan terbatas dan tertutup.
Kunjungan pameran itu sementara diberlakukan dan dikoordinatori oleh masing-masing kelurahan dan kecamatan dengan cara mendaftar terlebih dahulu ke Bagian Kesra Setda Kota Probolinggo.
Pengunjung yang datang dibatasi maksimal 30 orang yang dibagi ke dalam delapan sesi dan diberlakukan masuk ke ruang artefak secara bergantian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. (ant/cus/ipg)