Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya tengah mempersiapkan turnamen sepak bola Piala Wali Kota Surabaya. Event ini disiapkan sebagai salah satu rangkaian menyambut Piala Dunia U-20.
Edi Santoso Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kota Surabaya mengungkapkan, turnamen Piala Wali Kota ini rencananya digelar September mendatang hingga awal tahun depan 2021.
“Kami sudah ada beberapa format dan pilihan turnamen. Yang jelas sampai September hingga Desember tahun ini, kemudian berlanjut Januari hingga Mei atau Juni tahun depan (2021) akan ada rangkaian turnamen dan pertandingan-pertandingan eksibisi sampai kemudian di acara puncaknya adalah pergelaran Piala Dunia U-20,” kata Edi, Jumat (14/8/2020).
Edi mengatakan, Piala Wali Kota akan melombakan dua jenis turnamen. Yakni, turnamen antarklub sepak bola dan antar sekolah sepak bola (SSB). “Di Surabaya, ada 42 klub sepak bola dan ada 62 sampai 80 SSB. Mereka akan kita pertemukan dalam turnamen-turnamen ini,” katanya.
Edi mengatakan, turnamen akan dibagi dalam dua kelompok besar umur. Turnamen antar SSB ditujukan untuk usia di bawah 15 tahun. Sedangkan klub untuk usia di atasnya. Khusus untuk turnamen yang digelar September, karena mepetnya waktu, kemungkinan pihaknya baru bisa menggelar turnamen antar SSB.
“Kemudian, sambil turnamen SSB jalan, kita akan melakukan penjajakan klub-klub Surabaya yang bagus yang bisa kita libatkan dalam turnamen untuk tahun depan,” kata Edi.
Yang jelas, kata Edi, rangkaian turnamen menuju Piala Dunia U-20 tersebut akan dibuka dengan laga legenda pada 9 September mendatang. Dalam laga tersebut, para mantan pemain Persebaya akan bertanding dengan para legenda dari klub besar lain. “Yang sedang kita jajaki adalah legenda Persib dan PSIS,” katanya.
Edi mengatakan, ajang Piala Dunia U-20 menjadi momen bagi Pemkot Surabaya untuk memulai program pembinaan sepak bola berjenjang yang terstruktur di Kota Pahlawan. Sebab, sejak munculnya Andik Vermansah dan Evan Dhimas, belum ada lagi pemain sepak bola produk asli pembinaan Kota Surabaya. “Baru kemudian sekarang ada Supriyadi yang sebenarnya adalah produk pembinaan Ragunan, Jakarta,” katanya.
Kembalinya kompetisi antarklub Surabaya, kata Edi, juga untuk mengembalikan Surabaya sebagai kota sepak bola. Dengan kompetisi klub di Surabaya yang sehat, bakat sepak bola akan bermunculan. Dispora ini punya kewajiban untuk mensukseskan Surabaya di ajang porprov (pekan olahraga provinsi). Karena itu, jika SSB dan klub hidup, Surabaya bisa berjaya di ajang provinsi,” katanya.
Sebelumnya, Edi dan para legenda Persebaya koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terkait dengan belanja program pelaksanaan Piala Wali Kota. Sebab, Piala Wali Kota bakal jadi pembuka awal kegiatan piala dunia untuk mencari talenta muda asli arek-arek Surabaya.
Para talenta akan disemangati oleh legenda Persebaya yang mengharumkan nama Surabaya. Sehingga gaung sepak bola terus akan berkumandang sampai dimulainya Piala Dunia. (bid/tin)