Sabtu, 23 November 2024

Pemuda Tulungagung Kembangkan Teknologi Conveyor Berpemanas Anti-COVID-19

Laporan oleh Chusnul Mubasyirin
Bagikan
Pekerja mengoperasikan perangkat conveyor pemanas anti-COVID-19 buah kreasi tim Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) Kedung Jaya di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (12/8/2020). Foto : Antara

Sekelompok pemuda yang tergabung dalam wadah Pos Pelayanan Teknologi Kedung Jaya, Tulungagung, Jawa Timur berhasil mengembangkan teknologi conveyor pemanas anti-COVID-19 yang telah dilengkapi sinar ultraviolet (UV) untuk membunuh kuman, bakteri hingga virus corona.

Menurut Mashuri, Sekretaris Posyantek Kedung Jaya, perangkat seukuran mesin penggilingan padi mini ukuran 1 x 1 meter dan lebar sekitar 40 centimeter itu dibuat secara khusus untuk memaksimalkan pencegahan persebaran virus corona melalui aneka benda yang dibawa warga.

“Ini ide murni dari Posyantek Kedung Jaya Tulungagung untuk menghalau paparan virus corona yang ada di Indonesia saat ini,” kata Mashuri seperti dilansir Antara, Rabu (12/8/2020).

Cara kerja alat yang memadukan konsep dan cara kerja conveyor dengan skrining pemindai serta pemanas pada suhu ruang tersebut diklaim bisa mengurangi atau meminimalkan penggunaan disinfektan yang tidak ramah lingkungan.

Dalam kehidupan sehari-hari, lanjut Mashuri yang sempat mendemonstrasikan pengoperasian conveyor berpemanas dengan dukungan sinar ultraviolet untuk mencegah COVID-19, perangkat tersebut diproyeksikan untuk ditempatkan di pintu masuk gedung perkantoran, lembaga pendidikan sekolah hingga tempat-tempat keramaian seperti gedung olahraga, stadion serta lokasi wisata.

Peran perangkat conveyor berpemanas anti-COVID-19 yang dibanderol seharga Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per unit (tergantung ukuran dan kapasitas) itu adalah untuk mensterilkan benda-benda atau barang bawaan pengunjung/pegawai/tamu pada lokasi tertentu.

Tak hanya mendemonstrasikan conveyor berpemanas anti-COVID-19 yang tergolong baru, tim Posyantek Kedung Jaya yang berulangkali membuat inovasi teknologi kreatif asal Tulungagung ini juga menunjukkan paket perangkat cuci tangan dengan teknologi pencetan kran air serta sabun cuci tangan di kaki.

“Produk kreasi kami ini sengaja didesain untuk meminimalkan sentuhan tangan pada tombol/tuas kran maupun pencetan pada bagian wadah sabun cuci yang justru bisa menjadi titik risiko penularan COVID-19,” katanya.

Selesai mencuci tangan secara higienis dengan protokol kesehatan, lanjut dia, warga, tamu atau pengunjung yang memasuki akses pintu masuk area tertentu ini bisa memasukkan benda-benda bawaan yang dicurigai menjadi media penularan virus corona untuk disterilkan di dalam conveyor berpemanas anticovid-19 tersebut.

Caranya, sebagaimana demonstrasi yang dilakukan Mashuri dkk, benda yang akan disterilkan lebih dulu disemprot tipis menggunakan cairan hand sanitizer atau cairan pencuci tangan beralkohol, lalu dimasukkan mesin conveyor yang telah disetel suhu sekitar 80 derajat.

“Suhu ruang ini sesuai riset literatur yang kami lakukan sudah cukup untuk membunuh aneka kuman dan bakteri pada benda-benda yang rentan menjadi media pembawa virus/bakteri,” katanya.

Mashuri dan tim Posyantek berharap temuan perangkat conveyor berpemanas pada suhu ruang itu dioptimalkan masyarakat, pemerintah daerah maupun kalangan swasta dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona di era kenormalan baru saat ini. (ant/cus/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs