Jumat, 22 November 2024

Program Pesona Unusa Penuhi Kebutuhan Tenaga Kesehatan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Webinar pada peluncuran program Pesona Unusa. Foto: Humas Unusa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (12/8/2020) luncurkan program Pesona memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di dalam dan luar negeri yang memang cukup banyak dicari.

Himawan Estu Bagijo Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, dalam penjelasannya menyampaikan bawa pandemi Covid-19 ini menjadikan tenaga kesehatan sangat dibutuhkan di Rumah Sakit maupun Puskesmas yang ada di dalam maupun luar negeri.

“Jadi Disnakertrans Jatim sudah mempersiapkan untuk tenaga kesehatan yang ingin mengasah kemampuan bahasanya dengan laboratorium bahasa agar dapat bersaing dalam dunia industri di luar negeri. Khususnya tenaga kesehatan,” terang Himawan, saat hadir pada launching program Public Assesment, Information and Education for Health (Pesona) Unusa, melalui webinar yang digelar Fakultas Kesehatan (FKes) Unusa, Rabu (12/8/2020).

Berdasarkan data di Disnakertrans Jawa Timur, sekurangnya 3,8 persen atau kurang lebih 800 ribu orang adalah pengangguran. Dan kondisi ini membuat Disnakertrans meminta masyarakat untuk bisa mengembangkan soft skill jangan hanya hard skill saja.

“Dengan diasahnya soft skill maupun hard skill membuat kreativitas calon pekerja akan lebih memiliki daya jual yang cukup baik. Termasuk untuk pasar luar negeri,” ujar Himawan.

Sementara itu, ditambahkan Mohamad Yoto Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, yang juga hadir sebagai nara sumber pada webinar kali ini menyatakan jika serapan untuk tenaga kesehatan di Jawa Timur masih kurang, dikarenakan masih minimnya tenaga kesehatan yang ada di Jawa Timur.

“Jadi memang saat ini sendiri, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang memang dibutuhkan,” papar Yoto sapaan Mohamad Yoto.

Ditengah pandemi ini, lanjut Yoto tenaga kesehatan sangat dibutuhkan. Namun Yoto juga mengingatkan jika tidak hanya sampai lulusan D3 atau D4 saja, namun sudah mulai membidik untuk sarjana atau S1. “Memang tenaga terampil seperti D3 dan D4 ini sangat dibutuhkan, jadi jangan sampai puas disana saja. Harus ditingkatkan,” tegas Yoto.

Tenaga kesehatan saat ini, tambah Yoto sangat dibutuhkan sebagai agen kuratif dan preventif, hal ini dilakukan sebagai satu diantara upaya untuk promosi kesehatan. “Terlebih untuk promosi kesehatan ini agar masyarakat bisa lebih tertib menjaga kesehatan mereka,” ujar Yoto.

Dengan adanya peran agen kuratif maupun preventif ini membuat angka ketertiban masyarakat Jawa Timur dalam menggunakan masker bertambah. “Peran ini cukup bagus untuk masyarakat Jawa Timur dalam melawan penyebaran Covid-19 yang memang sampai saat ini di Jawa Timur masih meningkat,” kata Yoto.

Webinar kali ini juga ditandai peluncuran program Pesona Unusa, yang ditegaskan Prof Achmad Jazidie Rektor Unusa sebagai program membanggakan yang memberikan kesempatan bagi Fkes Unusa untuk berperan aktif dalam penanganan kesehatan masyarakat di Surabaya maupun Jawa Timur.

“Ini inovasi yang cukup bagus dari Fkes untuk memberikan pelayanan yang baik buat masyarakat sekitar,” ujar Jazidie, memberikan tanggapan atas kegiatan dan program Pesona Unusa. Inovasi ini diharapkan akan terus tercipta, meskipun ditengah pandemi seperti saat ini dibutuhkan adanya inovasi maupun kreativitas dari mahasiswa maupun dosen yang ada di Unusa.(tok/tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs