Sabtu, 23 November 2024

BI Kembangkan Ekonomi Syariah di Jawa Timur, Lewat Santripreneur

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Difi Ahmad Johansyah Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur mengatakan, BI Jatim turut melakukan pendampingan ekonomi dalam rangka pengembangkan ekonomi Syariah di Jawa Timur. Saat ini, pihak BI Jatim masih menyusun beberapa rencana pengembangan termasuk penyusunan anggaran yang dibutuhkan.

Salah satu program yang akan menjadi fokus utama adalah santripreneur, yaitu upaya untuk menjadikan pesantren sebagai tempat mengembangkan santri-santri yang memiliki jiwa usaha.

Tak hanya itu, ekonomi umat secara umum juga akan dikembangkan melalui program pelatihan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Menurutnya, pelatihan UMKM ini nantinya akan berdampak pada bantuan sertifikasi halal pada produk dan jasa yang dikembangkan.

“Ekonomi umat juga kita kembangkan dengan program pelatihan umkm yang nanti bisa tersertifikasi halal dan bisa disambungkan dengan online,” ujar Difi ketika ditemui suarasurabaya.net dalam pelatihan wartawan ekonomi di Probolinggo selama dua hari (30-31/1/2019) ini.

Tak hanya itu, Bussiness Matching menjadi target penting lain yang dimiliki BI Jatim. Bussiness Matching adalah proses mempertemukan antara pebisnis dengan calon investor. BI Jatim berharap, nantinya banyak UMKM yang dapat menjalin kerjasama dengan investor atau perusahaan besar untuk mengembangkan bisnis yang dimilikinya.

Hingga saat ini, Difi mengaku sudah ada 17 pesantren di Jawa Timur yang sudah menjalin kerjasama dengan BI Jatim. Difi mengaku, dirinya sudah berkeliling di berbagai pesantren Jawa Timur dan menyebut rata-rata pesantren memang sudah memiliki produk unggulannya masing-masing.

Ditanya target pesantren yang berhasil bekerjasama dengan BI Jatim pada tahun 2019, Ia mengaku tidak memiliki targey apapun. Hal ini karena, pengembangan pesantren ini merupakan pengembangan yang sifatnya nasional.

“Jadi masih menunggu komando dari Jakarta (BI Pusat, red),” ujarnya.

Ia mengaku, sampai saat ini BI Jatim masih bekerja sesuai dengan kewenangan yang dimiliki yaitu membantu para pesantren mengembangkan potensi yang dimiliki. (bas/tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs