Sabtu, 23 November 2024

Sektor Pertanian Jatim Tak Terpengaruh Pandemi, Tumbuh 27,26 Persen di Triwulan II 2020

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Petani sedang menggiling padi. Foto : beritadaerah.co.id

Sektor pertanian Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi sebesar 27,26 persen di Triwulan II 2020. Padahal, ekonomi Jatim pada triwulan II 2020 terkontraksi 5,90 persen dibandingkan triwulan II 2019 (YoY). Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 34,54 persen.

Menanggapi hal ini, Ir Hadi Sulistyo Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengatakan, sektor pertanian memang sektor yang terbilang sangat kecil terdampak Pandemi Covid-19.

“Jatim meskipun di kondisi pandemi, untuk beras tetap surplus. Sampai akhir tahun nanti, 2,3 juta ton surplus kita. Kita tidak terdampak untuk produksi padi,” ujar Hadi saat mengudara di Radio Suara Surabaya pada Kamis (6/8/2020).

Ia menambahkan, saat ini Pemprov Jatim sedang fokus pada penambahan nilai padi petani dengan diolah langsung menjadi beras lewat program petik-olah-kemas-jual.

“Untuk hilir ini perlu pembenahan mindset petani, jangan sampai hanya menjual gabah. Ada program petik olah kemas jual. Artinya gabah yang panen itu, diolah, diproses dengan alat, jadi beras. Lha ini akan jadi nilai tambah tinggi,” katanya.

Akan ada program pinjaman kepada petani untuk alat RMU (Rice Milling Unit) atau alat penggilingan padi dari gabah basah menjadi beras dan alat packaging. Program ini, kata Hadi sudah berjalan di dua kabupaten yaitu Jombang dan Tuban. Kini, beras produksi petani itu dikonsumsi PNS Pemprov Jatim dan juga dijual untuk umum.

“Tahun ini kita upayakan ke kabupaten-kabupaten lain agar bisa meningkat. Kita akan identifikasi, kita sudah konsep, kita tawarkan dengan kabupaten-kabupaten yang siap laksanakan ini. Perlu ada sosialiasi terus agar mindsetnya diubah,” pungkasnya. (bas/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs