Sabtu, 23 November 2024

Komite Ad Hoc Integritas PSSI Umumkan Para Anggota

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ratu Tisha Destria Sekretaris Jenderal PSSI (kiri) dan Ahmad Riyadh Ketua Komite Khusus (Ad Hoc) Integritas PSSI memberikan keterangan pers mengenai keanggotaan komite ad hoc integritas di Jakarta, Jumat (1/2/2019). Foto: Antara

Komite Khusus (Ad Hoc) Integritas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan para anggotanya, melengkapi pimpinan yang ditunjuk di kongres tahunan PSSI, yaitu Ahmad Riyadh sebaga ketua komite dan Azwan Karim sebagai wakil ketua.

“Keanggotaan ini sesuai dengan amanat dari komite eksekutif PSSI yang disetujui di kongres tahunan, bahwa dalam waktu dua minggu setelah kongres, kami harus memiliki struktur keanggotaan. Maka hari ini, sebelum batas dua pekan, kami sudah memiliki nama-namanya,” ujar Ahmad Riyadh Ketua Komite Khusus (Ad Hoc) Integritas PSSI di Jakarta, dilansir Antara Jumat (1/2/2019).

Pria yang juga ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu melanjutkan, Komite Ad Hoc Integritas PSSI memiliki tiga orang anggota, di luar ketua dan wakil ketua, serta tiga orang penasihat. Semuanya berlatar belakang bidang hukum, termasuk pihak kepolisian, dan berasal dari luar sepak bola.

Para anggota itu adalah Abdul Rachmad Budiono Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Brigjen Polisi Hilman SIK dan Daru Tri Sadono Koordinator Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI.

“Untuk anggota, sebenarnya maksimal berjumlah tujuh orang. Kami akan melihat perkembangannya bagaimana apakah perlu ditambah atau tidak,” tutur Ahmad Riyadh.

Sementara, posisi penasihat diberikan kepada nama-nama yang tidak asing di dunia hukum Tanah Air yakni Jenderal Polisi (Purn.) Badrodin Haiti Kapolri periode 2015-2016, Noor Rachmad. Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang yudisial tahun 2013-2016 yang juga Guru Besar Universitas Airlangga Mohammad Saleh dan Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum.

“Penasihat ini tugasnya untuk menasihati, memberikan masukan kepada para anggota. Semuanya adalah orang berpengalaman di bidang hukum,” kata Ahmad.

Dipilihnya para anggota dan penasihat yang berlatar belakang hukum dianggap penting untuk memperkuat cengkraman komite di kasus-kasus kecurangan di sepak bola, utamanya pengaturan skor dan manipulasi pertandingan.

Sehingga ke depan, seluruh tindakan curang di lapangan hijau baik dengan indikasi pidana atau tidak, dapat dicegah dan ditanggulangi.

“Aturan legal menjadi salah satu yang harus ditegakkan demi menjaga integritas,” ujar Ahmad.

Ratu Tisha Destria Sekretaris Jenderal PSSI menegaskan, bahwa komite ad hoc integritas memiliki waktu satu tahun untuk bekerja.

PSSI sudah menginformasikan secara resmi ke FIFA dan AFC tentang komite ini, dan berharap komite ad hoc segera melakukan langkah-langkah.

“Kami berharap, rapat pertama komite ad hoc integritas digelar Kamis (7/2/2019),” kata Ratu Tisha. (ant/wil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs