Djoko Tjandra buronan kasus hak tagih (Cessie) Bank Bali tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar pukul 22.40 WIB, Kamis (30/7/2020).
Dipimpin langsung Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Kabareskrim Polri, Djoko Tjandra turun dari pesawat sudah mengenakan baju oranye atau tahanan dengan tangan terikat.
Listyo Sigit menjelaskan kalau Jendral Idham Azis Kapolri memerintahkan membuat tim khusus untuk mengejar keberadaan Djoko Tjandra.
“Atas perintah bapak Kapolri kemudian membentuk Tim khusus dan kemudian secara intensif mencari keberadaan Djoko Tjandra,” ujar Listyo di Bandara Halim Perdanakusuma.
Menurut dia, dari pencarian tersebut Polri mendapat informasi bahwa Djoko Tjandra ada di Malaysia, dan kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan police to police (Polri dan Polisi Diraja Malaysia). Setelah bekerja sama, Djoko Tjandra akhirnya bisa ditangkap.
“Bapak Kapolri mengirimkan surat kepada kepolisian Malaysia untuk kita bersama-sama melakukan kegiatan dalam rangka upaya pencarian. Dan Alhamdulillah tadi siang kita mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan atau target bisa kita ketahui,” jelasnya.
“Tadi sore kami dari Bareskrim dan Div Propam berangkat untuk melakukan pengambilan dan Alhamdulillah berkat kerjasama, kami Bareskrim dengan kepolisian Diraja Malaysia pada saat ini yang bersangkutan bisa berhasil kita amankan,” imbuhnya.
Kata Listyo, penangkapan Djoko Tjandra sekaligus menjawab pertanyaan masyarakat kalau Polri mempunyai komitmen mengejar dan menangkap buronan tersebut.
“Tentunya ini juga untuk menjawab keraguan publik selama ini apakah Polri bisa menangkap Djoko Tjandra dan hari ini kita menunjukkan komitmen kita bahwa Djoko Tjandra bisa kita amankan dan kita tangkap,” tegasnya.
Selanjutnya, kata Listyo kasus tersebut akan diproses lebih lanjut secara transparan. (faz/rst)