Industri hiburan termasuk film dan animasi ikut terdampak pandemi global Covid-19. Terbukti banyaknya perubahan tanggal rilis, juga tertundanya sejumlah proyek film kerap jadi tajuk berita.
Namun, bagaimana dengan mereka yang bekerja di balik layar? Rini Sugianto Animator asal Indonesia di Holywood mengatakan, pandemi COVID-19 memberi banyak perubahan.
“Lumayan banyak (dampaknya). Untuk pekerjaan sendiri, kita di dalam studio ada ratusan orang dan saat ini bekerja secara remote. Itu salah satunya,” kata Rini melalui webinar Komunitas Tintin Indonesia, dikutip Antara, Sabtu (25/7/2020).
Walau demikian, menurut Rini, berbagai kendala itu masih dapat diatasi lantaran para animator bisa bekerja seperti biasa dengan adanya komputer.
“Not too bad karena kita kerja pakai komputer semua,” lanjut animator “The Adventures of Tintin: The Secret of Unicorn” (2011) dan “The Hobbit: An Unexpected Journey” (2012) itu.
Selain dari sisi model bekerja yang beralih secara jarak jauh, alih-alih di studio, Rini bilang, perubahan yang paling terasa adalah mulai berkurangnya proyek film yang ditawarkan untuk dikerjakan.
“Project-nya jadi kurang. Terutama project live-action seperti ‘Avengers’, dan lain sebagainya. (Film live-action) Tidak bisa jalan karena (aktor) tidak bisa syuting. Namun, untuk animated film tidak terlalu (terdampak) dan masih jalan,” ujar Rini yang tengah berada di Calfornia, AS itu.
Meski demikian, ia mengatakan, pandemi yang mengharuskan orang-orang beraktivitas dari rumah bukan sebuah alasan untuk tidak produktif.
Bagi para calon animator muda, maupun mereka yang tertarik dengan dunia animasi, dia sarankan bisa memperbanyak latihan melalui aneka kelas dan tutorial secara dalam jaringan (daring/online).
“Saat ini banyak tutorial online yang bisa dicoba. Belajar (animasi) bisa secara otodidak maupun sekolah formal dan informal,” pungkas Rini.(ant/den)