Jumat, 22 November 2024

Berani Keluar dari Zona Nyaman, Kunci Sukses Raih Dua Gelar Sekaligus

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Gaby (empat dari kiri) bersama ke 7 temannya di depan Saxion University Belanda. Foto: Humas UK Petra Surabaya.

Berani keluar dari zona nyaman menurut Gaby atau Gabriella Clara peraih dua gelar sarjana sekaligus dari UK Petra Surabaya dan Saxion University Belanda sebagai satu di antara kunci suksesnya.

Menjadi lulusan Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya dengan predikat cumlaude adalah target Gabriela Clara sejak awal menempuh pendidikan di Program Studi International Business Management (IBM).

Namun, satu hal yang tak pernah diduga, Gaby lulus dengan gelar ganda (dua) yaitu Sarjana Manajemen dari UK Petra Surabaya dan Bachelor of Business Administration (B.BA) dari Saxion University, Belanda.

Gaby mendapat kesempatan berharga, beasiswa di Belanda senilai €5.000.

Kesempatan memang tidak datang tiba-tiba. Gaby harus melalui berbagai proses agar dapat dinyatakan layak untuk belajar di Belanda. Satu di antaranya dengan mengikuti ujian IELTS yang mensyarakat score minimal 7.

Persyaratan lainnya adalah standar IPK sesuai ketentuan, dan Gaby berhasil meraih IPK 3,89 selama mengikuti kuliah di UK Petra Surabaya. Kesempatan langka pun Gaby dapatkan dari program Double Degree yang ada di UK Petra.

“Puji Tuhan, prestasi yang membanggakan ini menjadi modal unik saya untuk mencari kerja dan mengabadikan diri di Indonesia,” ungkap Gaby yang sampai Sabtu (25/7/2020) masih bermukim di Belanda.

Gaby berangkat ke Belanda tidak sendirian. Bersama tujuh mahasiswa lain yang juga mendapat kesempatan belajar di negeri kincir angin Belanda itu, masing-masing adalah Timoty Alexander, Ryan Nathaniel Limantara, Jennifer Talim, Jason Winston Wibawa, Sebastian Kornelius, Hans Christopher William dan Jessica Vivi Pribadi.

Ketujuh mahasiswa prodi IBM UK Petra angkatan 2016 ini berangkat ke Belanda pada 21 Agustus 2019 lalu. Di sana mereka menjalani perkuliahan, skripsi, sekaligus magang di beberapa perusahaan.

Hidup jauh dari sanak keluarga dan dosen, membuat mereka semakin kompak. Tinggal di lingkungan baru dengan beberapa keterbatasan membuat mereka belajar mandiri, tak pantang menyerah dan saling menyemangati.

Satu diantaranya, saat harus melamar ke puluhan bahkan ratusan perusahaan untuk mencari tempat magang di Belanda.

“Saya dan teman-teman memutuskan magang di Amsterdam, jadi harus keluar dari student housing yang sudah disediakan. Kami belajar membiayai kebutuhan hidup seperti air, listrik dan benar-benar merasakan hidup sendiri yang mungkin enggak akan kami dapat jika tinggal di Indonesia, dekat orang tua,” cerita Gaby.

Pengalaman baru yang senada juga diungkapkan Ryan Nathaniel Limantara.

“Hidup dan menyelesaikan skripsi di negeri orang menjadi pengalaman yang sangat berharga dan menyenangkan. Culture di Belanda yang lebih mandiri membuat kami harus memiliki semangat pantang menyerah. Dan yang lebih susah karena situasi pandemi,” ujar Ryan sapaan Ryan Nathaniel Limantara.

Menurut Gaby dan teman-temannya, budaya sekolah di Belanda jauh berbeda dengan di Indonesia. Dosen di Belanda lebih cuek dengan murid-muridnya.

“Jadi para mahasiswa harus pintar mengatur waktu, dan “molor” kuliah itu jadi hal yang biasa di Belanda. Lebih menunjang personal development dan tidak terlalu fokus ke “nilai” atau hasil akhir. Lebih banyak kesempatan untuk belajar team building, discussion process dan soft skills lainnya,” tegas Gaby.

Pengalaman internasional Gaby tidak hanya itu saja. Saat semester lima ia juga pernah merasakan student exchange di Taiwan selama satu semester. Gaby membagi tipsnya bagi mahasiswa yang ingin merasakan pengalaman internasional.

“Beranilah keluar dari zona nyaman. Perjalanannya mungkin akan menantang, tetapi pelajaran dan pengalaman yang didapat sangatlah berharga. Rajin-rajinlah bertanya dan membangun koneksi juga sangat penting. Ada banyak organisasi-organisasi siswa indonesia di luar negeri, contohnya PPI Enschde yang siap membantu, memberikan informasi, dan menjadi kawan,” kata Gaby, Sabtu (25/7/2020).(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs