Sabtu, 23 November 2024

Lantik Dirut, Gubernur Minta Bank Jatim Kejar Ketertinggalan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur melantik dan mengambil sumpah Busrul Iman sebagai Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/7/2020). Foto : Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur telah melantik dan mengisi kekosongan direktur utama Bank Jatim. Dia meminta bank milik Pemprov itu segera mengejar ketertinggalan selama ini.

“Bank Jatim harus mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, sebelum maupun sesudah pandemi Covid-19. Perbaiki kualitas aset dan jaga likuiditas,” kata Khofifah.

Dia melantik dan mengambil sumpah Busrul Iman sebagai Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/7/2020).

Pelantikan Busrul Iman yang sebelumnya Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim dilakukan usai proses penetapan Dirut Bank Jatim melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Secara khusus, Khofifah meminta Bank Jatim segera mengganti ke “channel extra ordinary,” dan menyiapkan strategi menghadapi fase tatanan normal baru yang produktif dan aman dari Covid-19 (new normal).

Menurut Khofifah, tidak ada pilihan lain bagi Bank Jatim untuk segera beradaptasi dan melakukan akselerasi pemasaran produk dan layanan. Salah satunya dengan optimalisasi layanan perbankan elektronik dan digital.

Khofifah berharap, Busrul Iman mampu berlari cepat membawa kemajuan kemajuan bagi Bank Jatim dengan berbagai inovasi dan gebrakan yang out of the box, meskipun di tengah pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid19 membuat kita harus bekerja keras menjaga prospek kinerja Bank Jatim di masa mendatang. Saya yakin Bank Jatim mampu melaksanakan upaya mitigasi pandemi covid-19 dengan baik,” katanya.

Mitigasi yang harus dilakukan, kata Khofifah, berdasarkan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi, serta risiko kepatuhan.

Menurutnya, tantangan dirut baru Bank Jatim sangat besar. Namun dia optimistis dengan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas yang baik dengan berbagai pihak, semuanya bisa teratasi dengan baik.

“Saya minta seluruh jajaran pengurus Bank Jatim bersinergi dan bekerja sama mencapai kinerja semaksimal mungkin. Selamat bertugas kepada Dirut baru yang terpilih, saya harap saudara benar-benar berkomitmen untuk memajukan PT. Bank Jatim, Tbk,” katanya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta Bank Jatim lebih agresif mendorong perekonomian dan sektor rill agar kembali pulih setelah dihantam pandemi Covid-19. Menurut dia, pesan Joko Widodo Presiden agar bekerja extraordinary harus dilakukan ditengah situasi ini.

“Ada 9,8 juta pelaku UMKM di Jatim , ini jadi bagian penting dari PR kita bersama untuk mendorong mereka terus tumbuh salah satunya dengan memberikan dana bergulir baik dari BPD Jatim maupun dari pemerintah pusat,” tuturnya.

Selain itu, saat ini sedang dilakukan pemetaan program pinjaman daerah dari Kementerian Keuangan. Untuk itu ia meminta agar proses pemetaan ini dilakukan sebaik mungkin dan penuh ke hati-hatian.

“Saya minta hanya sesuatu yang produktif, terukur Break Even Point-nya. Kita identifikasi apakah bisa dilanjutkan intuk mengakses pinjaman daerah?” Katanya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, kinerja Bank Jatim sampai Mei 2020. Aset Bank Jatim tercatat sebesar Rp72,36 Triliun atau tumbuh 9,69 persen (YoY).

Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim mengalami pertumbuhan 12,07 persen (YoY) atau sebesar Rp38,96 Triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mengalami pertumbuhan 10,76 persen (YoY) atau sebesar Rp61,36 Triliun.

Pertumbuhan performa kinerja keuangan Bank Jatim yang cukup bagus ini mampu menjaga rasio keuangan Bank Jatim di tingkat yang wajar. Tercatat Return on Equity (ROE) sebesar 18,25 persen menunjukkan rasio profitabilitas Bank Jatim masih bagus.

Dari sisi ketahanan modal, rasio CAR sebesar 21,61 persen menggambarkan kecukupan modal Bank Jatim yang bagus, diikuti Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,88 persen, ROA sebesar 2,60 persen, serta tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71 persen.

Dengan catatan kinerja itu, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp608,22 miliar.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs