Tujuh Hari Berturut Transmisi Penularan Covid-19 di Jatim di Bawah Satu

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersyukur, selama tujuh hari berturut-turut tingkat transmisi penularan (rate of transmission/RT) Covid-19 di Jatim di bawah angka satu.

Data Pemprov Jatim, rata-rata tingkat penularan dari manusia ke manusia per 13 Juli lalu terekam berada di 0,91. Angka ini terus menurun sampai Selasa (21/7/2020) berada di posisi 0,87.

RT sendiri adalah indikator tingkat penularan virus dari manusia ke manusia. Kalau angkanya masih di atas 1 maka tingkat penularan masih akan tinggi. Angka di bawah 1 menunjukkan penularan yang minim.

“Biasanya kalau sudah 14 hari berturut-turut bukan di bawah satu, di bawah 0,5 itu, berarti sudah kick off menuju new normal (tatanan hidup baru),” kata Khofifah di Mapolda Jatim Selasa malam.

Namun, dalam konferensi pers bersama jajaran Forkopimda Jatim itu, Mantan Menteri Sosial itu tetap mengingatkan masyarakat tidak lengah dalam hal disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Terutama untuk mengawal perubahan warna indikator epidemiologi penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Saat ini dari 38 kabupaten/kota, tersisa tiga daerah berwarna merah meski belum ada yang hijau.

“Yang orange ini memang harus dikawal. Tetap waspada dan didisplin dengan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sekadar mengingatkan, sampai kemarin malam total jumlah kasus Covid-19 di Jatim sebanyak 18.828 orang. Dari angka itu ada 10.065 orang yang dinyatakan sembuh, tapi masih ada 1.461 pasien yang meninggal.

Khofifah mengklaim, banyaknya angka pasien terkonfirmasi positif ini karena tes dilakukan secara masif. Rapid tes saat ini dia klaim komposisinya mencapai 1:66 penduduk. Sedangkan swab PCR sudah 1:280 penduduk.

“Jadi kalau tes masif, tracing progresif, angka yang muncul kemudian memang akan lebih banyak,” terangnya.(den/iss/ipg)