Sabtu, 23 November 2024

Keterbatasan Kuota dan Keterbatasan Orang Tua, Kendala Pembelajaran Daring

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pelajar terpaksa belajar di warung kopi yang menyediakan Wi-fi gratis lantaran tidak punya kuota internet. Foto: Totok suarasurabaya.net

Isa Anshori pemerhati pendidikan mengingatkan bahwa keterbatasan kuota internet dan pengetahuan orang tua adalah kendala yang harus dihadapi di masa pembelajaran daring atau jarak jauh.

“Kebayang kalau misalnya lagi menyimak penjelasan guru, lalu gadget berhenti internetnya karena kuota internet habis. Konsentrasi siswa akan terpecah dan jelas hal ini hambatan proses belajar secara daring. Keterbatasan kuota mestinya ada solusi. Ini persoalan mendasar yang bisa menghambat proses belajar siswa,” terang Isa Anshori, Selasa (21/7/2020).

Keterbatasan kuota yang berujung pada terhambatnya proses belajar secara daring yang dilakukan siswa ini akan menjadi semakin kompleks manakala pengetahuan orang tua pada kebutuhan penunjang proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini juga tidak dipahami.

Isa mengingatkan bahwa tidak semua orang tua memahami kebutuhan kuota internet tersebut adalah bagian penting dari proses pembelajaran daring yang wajib diikuti oleh para siswa sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA.

“Orang tua yang paham akan kebutuhan kuota internet untuk belajar daring, bisa jadi tidak mempersoalkan ketika harus menyisihkan uang bulanan untuk kuota internet ini. Bagaimana dengan orang tua yang tidak paham dengan kebutuhan internet itu?” kata Isa.

Belum lagi di masa pandemi Covid-19 ini tidak sedikit orang tua siswa mengalami pemutusan hubungan kerja, atau kehilangan mata pencaharian terdampak pandemi. Kebutuhan memenuhi hajat hidup sehari-hari saja sudah terkendala, bagaimana menunjang kebutuhan kuota internet pendidikan anak belajar daring?

Isa Anshori menegaskan bahwa persoalan keterbatasan ini juga butuh perhatian serius pemerintah khususnya dari Dinas Pendidikan, agar proses belajar daring yang menjadi acuhkan pembelajaran di masa pandemi tidak menjadikan anak-anak atau siswa malah mengalami keterpurukan pendidikan.

“Dinas Pendidikan atau pemerintah semestinya sudah memperhitungkan hal ini. Tinggal bagaimana mengaplikasikannya. Rasanya jadi lucu kalau keterbatasan tersebut tidak ikut dibahas sebelum mengambil keputusan mewajibkan pembelajaran daring. Kita tunggu,” tegas Isa Anshori. (tok/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs