Junaedi Khotib Ketua Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Unair mengatakan, peserta di batch 2 bisa memanfaatkan layanan rapid test gratis beberapa hari sebelum jadwal tes peserta berlangsung.
Kebijakan ini menjadi salah satu evaluasi dari pelaksanaan UTBK Batch 1, yang mana saat itu peserta baru bisa melaksanakan rapid test gratis di Unair di hari yang sama dengan jadwal tes.
Junaedi bilang, kebijakan ini sudah berlaku Kamis (16/7/2020) kemarin. Tiga hari rapid test gratis sampai Sabtu (18/7/2020), rata-rata sebanyak 50 peserta memanfaatkan fasilitas ini setiap harinya.
“Iya. Kami sudah mulai Kamis, 16 Juli 2020 jam 09.00-15.00 menyelenggarakan rapid test di gedung Airlangga Convention Center Universitas Airlangga untuk peserta UTBK. Hari ini hari ke tiga dan rata-rata 50 setiap hari siswa yang memanfaatkan pemeriksaan ini. Hari minggu (19/7/2020) besok libur, dan akan buka lagi Senin-Sabtu 20-25 Juli 2020 jam 07.30-15.00,” katanya dihubungi suarasurabaya.net pada Sabtu (18/7/2020).
Ia mengatakan, pelaksanaan UTBK batch 2 di Unair pada 20-25 Juli 2020 mendatang akan diikuti 12.040 peserta UTBK. Jumlah itu ditambah peserta dari relokasi Unesa dan PENS ITS.
Ia menegaskan, protokol kesehatan ketat akan kembali diterapkan pada UTBK batch 2 ini. Lokasi, fasilitas, dan petugas, kata Juanedi sudah disiapkan dengan pemenuhan protokol kesehatan.
“Satu, fasilitas ruangan dan tempat ujian menjamin physical distancing, serta penggunaan masker dan APD lainnya dengan baik. Dua, semua petugas (panitia dan pengawas) sudah melakukan rapid test dan (hanya
yang non reaktif yang ditugaskan. Tiga, sistem dan perangkat ujian juga dipersiapkan dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 261 peserta dari batch 1 pusat UTBK Unair dikabarkan meminta relokasi jadwal ujian ke batch 2. Ada 98 persen di antara peserta mengajukan relokasi beralasan dinyatakan reaktif hasil rapid test.
Sisanya, 1 persen karena dinyatakan positif covid-19 dari hasil PCR, dan 1 persen diantaranya tidak mendapat izin mengikuti UTBK di Surabaya dari satgas Covid-19 di tempat asalnya.(bas/tin)