Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya menerima bantuan PCRmax Eco-48 satu paket yang merupakan alat pemeriksaan hasil tes usap dan 100 set alat pelindung diri (APD) lengkap.
“Terima kasih banyak atas bantuan tersebut dan kami berharap bisa lebih cepat serta pasien tidak menunggu terlalu lama hasil tes usapnya,” ujar dr Ilham Direktur RS Jiwa Menur di Surabaya, Sabtu (18/7/2020) pagi.
Di rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut, sekarang masih merawat 84 orang pasien sehingga dengan adanya mesin ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan di RS Jiwa Menur.
Sementara itu, bantuan dari Yayasan Stapa (Social Transformation and Public Awareness) Center yang didukung Sampoerna Indonesia dan diterima oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim pada Jumat (18/7/2020) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Selain merupakan satu-satunya bantuan alat PCR terlengkap yang pernah diterima, Pemprov Jatim optimistis bantuan tersebut menambah fasilitas rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan secara cepat dan tepat.
Menurut Khofifah Gubernur, selama ini baru ada dua rumah sakit yang memiliki alat pemeriksaan hasil tes usap, yaitu RSUD dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
“Dengan bantuan ini, jumlah alat PCR di Jatim menjadi 28 unit. Saya sudah minta tim dari RSUD dr Soetomo memberikan pelatihan kepada tim dari RS Jiwa Menur,” ucap Khofifah dilansir Antara.
Agus Rahmatullah Direktur Yayasan Stapa Center menyampaikan bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen bersinergi dengan pemerintah guna membantu penanganan Covid-19.
“Kami membantu Pemprov, dalam hal ini Ibu Gubernur untuk dapat mempercepat pemeriksaan sampel, yang selama ini agak lama hasilnya keluar,” katanya.
Alat PCRmax, lanjut dia, menggunakan open system yang dibutuhkan untuk menerima semua reagen dan mempercepat hasil tes usap.
“PCRmax memiliki 48 hole (lubang) pemeriksaan. Dalam pemeriksaan satu sampel atau satu ekstraksi membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Ya, tinggal mengalikan, jadi berapa dalam sehari,” tuturnya.(ant/tin)