Sabtu, 23 November 2024

Menteri Edhy Tegaskan Tidak Akan Ada Lagi Pembabatan Hutan Mangrove

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ekowisata mangrove Muara Bengawan Solo Pangkahwetan, Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Edhy Prabowo Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa tidak akan ada lagi penebangan hutan mangrove untuk dialihfungsikan menjadi kawasan tambak budidaya di Tanah Air.

“Saya jamin, ke depan tidak ada lagi pembabatan hutan mangrove. Justru kami akan menanami mangrove,” kata Edhy Prabowo dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Menurut dia, keyakinan tidak akan ada lagi pembabatan hutan mangrove karena saat ini sudah ada inovasi cara budidaya, di mana penerapan dari inovasi tersebut tidak membutuhkan lahan yang luas namun hasil panennya melimpah.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengungkapkan inovasi ini dikenal dengan sistem intensifikasi yang saat ini sedang digalakkan KKP.

Edhy berpendapat, sistem intensifikasi lebih produktif dibanding tambak yang pengerjaannya secara tradisional.

“Kalau dulu itu 10 hektare lahan dapatnya hanya 1 ton. Tapi sekarang 1 hektare lahan bisa menghasilkan 10 sampai 15 ton udang. Dan ini sudah terbukti di banyak tempat di Indonesia,” ujarnya dilansir Antara.

Ia juga mengingatkan bahwa daya serap udang sangat tinggi baik di dalam maupun luar negeri, di mana untuk pasar internasional, kebutuhannya masih tinggi dan menjanjikan.

Sebagaimana diketahui produksi udang nasional baru sekitar 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun. “Jadi ini potensi pasarnya sangat besar,” ucap Edhy.

Lebih lanjut Edhy menerangkan selain menggunakan sistem intensifikasi pihaknya akan menerapkan konsep silvofishery.

Melalui konsep ini, area-area bekas tambak akan kembali ditanami mangrove sembari dimanfaatkan untuk budidaya biota laut lainnya, seperti ikan kerapu, udang windu, dan kakap putih, katanya.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs