Jumat, 22 November 2024

Warga dan Tentara Azerbaijan Menderita Akibat Provokasi Militer Armenia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Bangunan rumah rusak akibat provokasi yang dilakukan Tentara Armenia ke wilayah Tovus, Azerbaijan, Senin (13/7/2020). Foto : Istimewa

Ilham Aliyev Presiden Republik Azerbaijan mengungkapkan, tentara Armenia melakukan provokasi dengan cara menembak pos-pos militer di daerah Tovus (perbatasan Azerbaijan – Armenia), dalam beberapa bulan terakhir.

Akibatnya, banyak prajurit dan warga sipil Azerbaijan yang terluka, bahkan kehilangan nyawa.

Hal itu disampaikan Presiden Azerbaijan dalam forum Rapat Dewan Keamanan, Senin (13/7/2020) waktu setempat.

“Banyak prajurit Azerbaijan terbunuh dan terluka. Semoga Allah mengistirahatkan para militer kami dengan damai, dan mengirimkan kesembuhan kepada prajurit yang terluka,” ujarnya melalui rilis yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (14/7/2020).

Tapi, lanjut Ilham, upaya provokasi Armenia yang dilakukan selalu gagal, karena Azerbaijan sangat ketat melindungi wilayah perbatasannya. Dia mengklaim, Tentara Armenia sama sekali tidak bisa menyeberang ke wilayah Azerbaijan.

Anak-anak Azerbaijan bersedih karena orang tuanya meninggal dunia akibat serangan Tentara Armenia, Senin (13/7/2020). Foto : Istimewa

Presiden Azerbaijan menegaskan, akan terus melindungi integritas dan perbatasan wilayahnya. Menurut Ilham, keributan itu adalah bentuk kebijakan agresif pemerintahan Armenia.

Kebijakan itu, menurutnya tidak mungkin dijelaskan secara logis. Karena, sangat kontradiktif dan merupakan ancaman besar bagi Armenia.

Dia mengungkapkan, situasi domestik di Armenia dalam fase kritis akibat keributan di internal pemerintahannya.

“Peristiwa itu terjadi karena kepemimpinan Armenia tidak jujur. Di satu sisi, itu menarik bagi masyarakat internasional dan meminta bantuan dalam memperkuat gencatan senjata di jalur kontak Armenia-Azerbaijan. Di sisi lain, dengan melakukan provokasi militer, Armenia ingin menyerang wilayah Azerbaijan, merebut posisi kami, menembaki penduduk sipil dan desa-desa kami. Saya tegaskan, Azerbaijan tidak akan pernah menyerahkan wilayahnya ke Armenia,” ungkap Ilham Aliyev.

Lebih lanjut, Presiden Azerbaijan mengatakan, sudah mengajukan permohonan ke organisasi internasional, dan mengundang perwakilan militer asing yang beroperasi di Azerbaijan.

Ilham Aliyev ingin menunjukkan kepada dunia internasional pihak yang melakukan provokasi militer, apa akibatnya dan siapa yang bertanggung jawab.

Di sisi lain, Ilham menilai Armenia iri dengan keberhasilan Azerbaijan menarik dukungan dunia internasional khususnya terkait konflik Armenia-Azerbaijan Nagorno-Karabakh.

“Dukungan untuk integritas wilayah negara kami, tentu saja, telah memberikan pukulan serius bagi Posisi Armenia tentang konflik. Seluruh dunia sudah tahu bahwa Nagorno-Karabakh secara historis adalah bagian dari wilayah Azerbaijan. Ada cukup banyak dokumen yang mengkonfirmasi, dan kami sekarang membagikan dokumen-dokumen itu ke komunitas internasional yang lebih luas,” pungkasnya.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs