Sugeng Erwantoro pendengar fanatik Radio Suara Surabaya telah berpulang. Pria yang setia mendengar FM100 sejak 1999 silam itu tutup usia, Senin (13/7/2020) petang.
Sugeng meninggal Senin 17.45 WIB di ruang resusitasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Dr Soetomo. Di rumah sakit milik Pemprov Jatim itu pula Sugeng bekerja sebagai terapis.
“Iya, (beliau) meninggal di ruang resusitasi IGD,” kata dr Joni Wahyuhadi Direktur Utama RS dr Soetomo Surabaya.
Berdasarkan keterangan Joni, Sugeng mengalami pneumonia karena terkonfirmasi Covid-19. Beliau sempat dirawat di ruang isolasi khusus (RIK) tapi takdir tak bisa dihindari.
Almarhum pendengar Radio Suara Surabaya yang cenderung fanatik. Kefanatikan itu beliau ekspresikan dalam banyak hal. Salah satunya, beliau punya empat jaket dengan bordir sama.
“Aku Cinta SS FM 100” demikian tulisan yang dibordir di bagian belakang empat jaketnya. Beliau memakainya bergantian, dalam setiap kesempatan.
Dalam sebuah momen Pameran Pers di salah satu mal di Surabaya, dalam rangka Hari Pers Nasional, Februari 2019 silam, Sugeng sampaikan bagaimana dirinya sangat menggemari SS.
Menurutnya, berita-berita yang disiarkan Radio Suara Surabaya akurat. Dia pun tidak pernah mengganti frekuensi radio di rumahnya. Hanya Suara Surabaya saja.
Kefanatikan yang dia pamerkan, dari membordir jaket, sampai memasang stiker tembaga Suara Surabaya di plat nomor sepeda motornya membuatnya sering dikira wartawan SS.
Sebagai pendengar setia, setiap kali ada peristiwa di tengah perjalanan, beliau memang sempatkan untuk berhenti sekadar mencari tahu. Tak jarang dia udarakan ke radio.
“Saya sering sekali dikira wartawan SS ketika mendatangi kerumunan kecelakaan, katanya mau menginfokan langsung. Ya saya bilang, saya hanya penggemar SS,” kata Sugeng saat itu.
Covid-19 telah menjangkiti ribuan masyarakat di Surabaya. Belasan ribu di Jawa Timur. Tak pandang bulu. Virus itu menjangkiti siapa saja dari yang tidak kita kenal, sampai yang terdekat.
Tetangga, teman, atau mungkin keluarga kita, dengan tidak kita sangka-sangka, bisa terjangkit. Virus SARS-CoV-2 nyata-nyata ada di sekitar kita. Tetapi masih banyak yang menganggapnya tidak ada.
Selamat jalan, Pak Sugeng. Kesetiaan Anda mendengar Radio Suara Surabaya telah menyemangati seluruh kru di Suara Surabaya Media untuk terus mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 bukan hoaks.
Kami akan terus menyuarakan kepada pendengar, pengakses, juga warganet di media sosial kami, agar mereka peduli memutus mata rantai penularan penyakit ini tanpa menabalkan stigma kepada mereka yang terjangkit.
Karena kami tahu, terjangkit Covid-19 bukan aib, dan kami sudah enggan kehilangan Sugeng-Sugeng lain setelah Anda. Semoga damai Anda di sisi terbaik-Nya, dan semoga kami, keluarga Anda, diberi ketabahan serta kesabaran. (den)