Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Surabaya Serahkan Alat Rapid Test ke 55 Rumah Sakit

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menyerahkan 2.810 alat rapid test kepada 32 perwakilan RS rujukan maupun non rujukan di Balai Kota Surabaya, Rabu (8/7/2020) sore. Foto : Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membagikan alat rapid test kepada puluhan rumah sakit di Kota Pahlawan. Setelah kemarin Sabtu (4/7/2020) dibagikan kepada 23 RS, hari ini alat rapid test yang diterima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu dibagikan kepada 32 RS.

Sebanyak 2.810 alat rapid test itu diserahkan langsung oleh Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya kepada 32 perwakilan RS rujukan maupun non rujukan di Balai Kota Surabaya, Rabu (8/7/2020) sore.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan, bantuan alat rapid test kepada RS ini jumlahnya berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing rumah sakit tersebut. Penyerahan bantuan ini merupakan lanjutan dari sebelumnya.

“Jadi pemberian bantuan ini susulan. Karena rumah sakitnya tidak menuliskan kebutuhan rapid test pada saat staf khusus Menteri Kesehatan (Menkes) datang. Kalau yang kemarin, Sabtu (04/07/2020) itu rumah sakit yang mengajukan melalui selembaran kertas kapan hari,” kata Risma.

Ia menjelaskan, bantuan rapid test yang diserahkan ini digunakan untuk pasien saja. Sedangkan, untuk tenaga kesehatan (nakes) atau karyawan RS nantinya akan diajukan kembali kepada Kemenkes.

“Tadi saya sampaikan mau pilih rapid test atau swab. Ternyata mereka memilih swab semua. Nanti akan diajukan untuk itu,” ungkap dia.

Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu, staf khusus Menkes memberikan bantuan sepuluh ribu rapid test kepada Pemkot Surabaya. Dari jumlah itu, ia merinci sebagian digunakan untuk memfasilitasi calon mahasiswa untuk syarat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), sebagiannya lagi dibagikan ke rumah sakit. “Untuk jumlah rumah sakitnya kemarin 23 sekarang 32 jadi 55 rumah sakit yang menerima,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga memaparkan, nantinya pihak rumah sakit itu akan menuliskan kembali usulan-usulan apa saja yang dibutuhkan di setiap rumah sakit. Nantinya dari usulan tersebut akan diteruskan kepada Kemenkes. “Mereka (pihak rumah sakit) juga mengajukan usulan ke kementrian dan juga BNPB,” katanya.

Risma merinci 32 rumah sakit itu di antaranya yakni, RSIA Putri, RS Tk. III Brawijaya, RS Orthopedi, RS Marinir EWA Pangalila, RSIA Perdana Medica, RS DKT Gubeng, RS William Booth, RS Adi Husada Kapasari, RSIA NUN, RS Wiyung Sejahtera, RS Gotong Royong, RSAL, dr. Oepomo, RSIA Lombok 22 Lontar, RS Paru, RSIA Kendangsari, RSIA Cempaka Putih Permata, RSIA IBII, RSPAL dr. Ramelan, RS Onkologi, RS Mitra Keluarga Kenjeran.

“Kemudian, RS Muji Rahayu, RS Surabaya Medica Servise, RS Mata Undaan Surabaya, RS Wijaya, RS Mata Masayarakat, RSIA Kendangsari-MERR, RS Graha Medika, RS Manyar Medical Center, RSIA Lombok 22 Flores, RS Bhakti Rahayu dan RS Al-Irsyad,” papar dia.

Sementara itu, Tri Mulyono Kepala Urusan Pemeliharaan dan Sarana RS Manyar Medical Center mengatakan bantuan alat rapid test ini sangat bermanfaat. Bantuan ini akan langsung difungsikan untuk testing para staff karyawan yang selama ini berisiko terpapar Covid-19.

“Kami sangat terbantu untuk pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan RS kami,” katanya.

Tri Mulyono mengatakan, RS Manyar Medical Center sudah menerima beberapa bantuan dari Pemkot Surabaya mulai APD hingga alat Rapid Test. “Sabtu lalu kami dibantu 50 pcs rapid test itu kami khususkan untuk pasien. Sekarang 90 pcs rencana kami peruntukkan untuk karyawan,” katanya. (bid/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs