Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan menaiki angkutan kota Joyoboyo-Sidoarjo menuju acara sosialisasi keselamatan berkendara di Terminal Bungurasih, Surabaya, Senin (4/2/2019).
Dalam perjalanan Menhub berbincang dengan sopir terkait keluh kesah serta permasalahan yang dihadapi para sopir angkot.
Sopir angkot, Yusuf, menyebutkan bahwa saat ini kendala yang dihadapi adalah sulitnya bersaing dengan taksi dan ojek daring.
“Saya hari ini coba naik angkot, saya tanya dengan mas Yusuf dia memang bilang pendapatan mereka turun karena persaingan,” katanya dilansir Antara.
Ia menjelaskan secara makro, semua profesi mengalami persaingan. Untuk itu ia mengimbau para sopir angkot untuk menumbuhkan sikap kompetitif dengan tidak mengebut dan berpakaian rapi dan bersih.
“Berkaitan dengan daya saing, kita mesti pakaian rapi, punya semangat, sopan, santun. Tadi saya tanya dapatnya Rp30.000 sehari, ada juga Rp100.000 sehari,” katanya.
Budi mengaku akan mempertimbangkan usulan subsidi untuk angkot serta angkot diintegrasikan dengan angkutan sekolah.
“Di semua perkotaan banyaknya kendaraan kita berpikir kendaraan lebih besar dengan angkutan sekolah,” katanya.
Sampai di Terminal Bungurasih, Menhub disambut pengamen jalanan dan makan siang di warteg sambil berbincang dengan para calon penumpang.
Dalam sosialisasinya, Menhub mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara dengan selalu menggunakan helm untuk kendaraan roda dua dan tidak fokus memperhatikan peta elektronik (GPS) untuk semua kendaraan.
“Juga, jangan emosi di jalan, berkendara yang santun,” katanya.(ant/tin/ipg)