Sabtu, 23 November 2024

Armuji Turun Panggung di Bursa Pilwali Surabaya 2020

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Armuji menunjukkan surat pernyataan yang dilayangkan ke DPC PDI Perjuangan Surabaya dan ditembuskan ke DPD maupun DPP. Foto: Istimewa.

Armuji politisi PDI Perjuangan menyatakan mundur dari bursa pencalonan di Pilwali Surabaya 2020. Dalam pernyataannya, Armuji menuding ada beberapa pengurus DPC PDI Perjuangan Surabaya yang selama ini menghalang-halangi dia berkonsolidasi.

“Saya ingin memberikan kesempatan, ada beberapa pengurus DPC yang ingin maju, tapi tidak mau mendaftar. Mereka yang punya syahwat. Mereka yang sekarang ini juga menghalang-halangi saya untuk berkonsolidasi. Maka lebih baik saya yang mundur, kita beri kesempatan mereka untuk maju,” ujar Armuji dalam konferensi pers di rumah makan di Jalan Musi Surabaya, Sabtu (4/7/2020).

Sebelumnya, sebagai kader PDI Perjuangan, Armuji memang mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Surabaya melalui penjaringan DPC PDIP Surabaya pada September 2019 lalu. Armuji juga sempat menebar baliho siap bergandengan dengan Eri Cahyadi Kepala Bappeko yang isunya juga digadang sebagai pengganti Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Kini, Armuji menyatakan mundur dari hiruk-pikuk Pilwali Surabaya 2020.

“Pada siang hari ini, saya Armuji sebagai kade PDI Perjuangan dan sebagai anggota DPRD Jatim telah mengundurkan diri dari pencalonan saya sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Surabaya,” kata Armuji membacakan pernyataan sikapnya.

Ada beberapa hal yang melandasi langkah Armuji. Di antaranya ingin berfokus membantu masyarakat yang kesulitan di masa pandemi Covid-19. Menanggapi situasi politik, dia mengaku ingin menampilkan wajah kader yang melayani masyarakat. Tapi, tentu tetap tunduk pada aturan dan intruksi partai.

“Sebagai kader kami siap mrnjalankan intruksi, tunduk, dan patuh terhadap keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum. Demikian terima kasih. Nanti kebenaran yang akan mengungkap semuanya,” kata Armuji.

Di akhir pernyataannya, Armuji sempat melempar statement kalau ada beberapa pengurus DPC yang menghalanginya dalam berkonsolidasi. Dia mempersilakan pengurus DPC untuk maju meski sampai sekarang belum ada satupun orang yang direkom DPP untuk Pilwali Surabaya 2020.

“Mumpung rekom belum diturunkan kepada siapapun. Maka bagi pengurus DPC yang ingin maju, silakan. Saya sebagai senior lebih baik saya mundur, dan memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki syahwat politik,” katanya Armuji mengakhiri.

Surat pernyataan Armuji kepada DPC PDI Perjuangan Surabaya itu juga ditembuskan ke DPD PDIP Jatim hingga DPP PDIP.

Sementara itu, Achmad Hidayat Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya menegaskan, pengurus DPC semua kompak dan solid.

“Kami bekerja untuk menjalankan agenda-agenda partai, secara transparan. Seperti konsolidasi partai, Bulan Bung Karno, bakti sosial, dan sebagainya,” katanya.

Dia membantah tudingan Armuji. Hidayat mengatakan, tidak ada pengurus DPC yang punya syahwat politik, semua fokus pada kerja-kerja keorganisasian.

“Kami juga diperintahkan untuk membantu kader-kader PDI Perjuangan yang berniat maju Pilkada Surabaya. Kader dan pengurus harus membantu para bakal calon dari kader PDI Perjuangan,” katanya dalam pesan elektronik.

Terkait rekomendasi di Pilkada Kota Surabaya, Hidayat menegaskan pengurus DPC PDIP Surabaya tegak lurus dengan keputusan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum.

“Kami tegak lurus dengan keputusan Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri Ketua Umum, tunduk dan patuh, untuk memenangkan jago PDI Perjuangan dalam Pilkada Surabaya,” kata pria yang juga Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu ini.

Sekadar diketahui, sebelumnya ada kabar mencuat kalau Whisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota Surabaya sekarang, mendapat kepastian rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk maju di Pilwali Surabaya 2020. Kabar itu sempat dimuat di salah satu media lokal.

Namun, Deni Wicaksono Ketua Bappilu DPD PDIP Jatim menegaskan kalau DPP belum mengeluarkan rekomendasi di Pilwali Surabaya 2020. Sampai sekarang DPP PDI Perjuangan baru mengeluarkan rekomendasi bagi tiga bakal calon Kepala Daerah di Jatim yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sumenep. Lalu, pada bulan Juli ini akan diumumkan enam daerah lagi. Tapi tidak termasuk Surabaya. (bid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs