Adi Sutarwijono Ketua DPC PDIP Surabaya mengatakan, para kader di Kota Pahlawan tidak terprovokasi peristiwa pembakaran bendera yang terjadi di depan gedung DPR RI 24 Juni lalu. Menurutnya, justru para kader banteng semakin solid memperkuat persatuan rakyat.
Adi mengatakan, di penghujung bulan Juni, yang juga diperingati sebagai Bulan Bung Karno, keluarga besar PDI Perjuangan Kota Surabaya melakukan berbagai aksi sosial, yang manfaatnya langsung dirasakan oleh rakyat.
“Kami membagikan ribuan masker sejak Senin kemarin dan hari ini di permukiman padat penduduk, di antaranya Tambaksari, Gubeng dan Bubutan. Kami terus memperkuat kinerja Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya,” kata Adi dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (30/6/2020).
Adi mengungkapkan, dia juga menggerakkan 15 anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya untuk membantu rakyat dalam berbagai urusan: pendidikan, kesehatan, penanganan Covid-19, pembangunan jalan, saluran air, penerangan jalan umum, penanganan Bansos, dan lain sebagainya.
“Seluruh anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan tiada henti turun ke masyarakat, memperkuat akar di bawah, lewat penanganan berbagai masalah yang menghimpit rakyat. Kita tunjukkan, bagaimana PDI Perjuangan mengelola kekuasaan legislatif yang berwajah kerakyatan,” katanya.
Kata Adi, panitia peringatan Bulan Bung Karno, yang dibentuk DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, menutup bulan Juni dengan aksi-aksi sosial. Para kader membagi-bagikan ratusan paket buku tulis kepada keluarga-keluarga marhaen. Buku-buku tulis yang sampulnya dicetak foto Bung Karno dan Pancasila.
“Kami menjawab berbagai fitnah, dengan aksi nyata. Aksi yang membangun kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat, terutama anak-anak agar mencintai Indonesia sejak usia dini, seperti diajarkan Bung Karno,” katanya.
Lomba Parikan dan Lomba Foto dengan tema: Gotong Royong Menghadapi Covid-19 juga digelar. Parikan membuat puisi dalam bahasa khas arek Suroboyo. PDI Perjuangan Kota Surabaya juga melaunching organ taktis, yaitu BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana).
Adi menjelaskan, seperti diinstruksikan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, Baguna menghadirkan PDI Perjuangan di tengah-tengah rakyat, ketika menghadapi situasi kebencanaan.
“Dalam beberapa hari ini, Baguna PDI Perjuangan telah melakukan berbagai aksi sosial ke rakyat. Dengan penyemprotan disinfektan ke kampung-kampung, pembagian masker, gentong portabel untuk cuci tangan, pembagian susu untuk ibu hamil dan balita, dan APD (alat pelindung diri). Kita bantu Walikota Bu Risma dan jajaran Pemerintah Kota dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Surabaya,” katanya.
Adi menegaskan, kader PDIP Surabaya marah dengan pembakaran bendera PDI Perjuangan dan berbagai fitnah yang diarahkan ke partai. Tapi kader-kader banteng dididik dan digembleng untuk mempunyai stamina panjang, daya juang kuat, serta taat pada hukum.
“Bendera PDI Perjuangan terus kita kibarkan. Tegak berdiri, yang dijaga seluruh kader. Ribuan bendera terus dinaikkan di rumah dan perkampungan Kota Surabaya. Kita percayakan kasus pembakaran bendera PDI Perjuangan kepada aparat kepolisian. Kita tempuh jalur hukum, seperti ajaran Ibu Megawati. Karena itu, kita berharap pada aparat kepolisian untuk menangkap para pelaku dan dalang pembakaran bendera, dan membawa ke pengadilan,” katanya. (bid/ipg)