Dinno Apps karya tim dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, mengajak penggunanya tetap menjaga jarak, physical distancing, dimanapun berada saat treansisi maupun memasuki new normal pasca pandemi Covid-19.
Dr. Jusak Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Dinamika (Undika) Surabaya menyampaikan bahwa Dinno Apps, yang memakai sinyal bluetooth itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19 maupun memasuki masa new normal.
“Aplikasi ini diberi nama Dinno atau Dinamika New Normal, dan akan mendeteksi orang-orang yang berada di kerumunan menggunakan sinyal bluetooth,” terang Dr. Jusak Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Dinamika (Undika) Surabaya, Selasa (30/6/020).
Aplikasi ini dibuat selama kurang lebih satu minggu, oleh tim dosen dan mahasiswa. Dosen kampus yang dulu bernama Stikom Surabaya ini menyampaikan bahwa Dinno Apps akan mengingatkan pengguna tetap mengikuti protokol kesehatan selama masa transisi sampai dengan memasuki new normal, yakni dengan mengingatkan pengguna agar selalu menerapkan physical distancing dimanapun berada.
Ditambahkan Pradita Maulidya Effendi Kasie Laboratorium Komputer Undika bahwa aplikasi ini mempunyai tiga fitur utama, yakni deteksi kerumunan, cek history suhu tubuh, dan menampilkan informasi terkini seputar perkembangan kasus Covid-19.
“Aplikasi ini menggunakan sinyal bluetooth perangkat smartphone untuk mendeteksi keberadaan perangkat-perangkat lain yang berdekatan,” papar Pradita Maulidya Effendi.
Cara kerja apkikasi ini simpel, lanjut Pradita sapaan Pradita Maulidya Effendi, pengguna hanya diminta mengaktifkan bluetooth untuk mendeteksi kerumunan. Saat smartphone di sekitar pengguna mengaktifkan bluetooth, smartphone tersebut akan mendeteksi perangkat bluetooth smartphone yang lainnya yang aktif. Jika terdeteksi sebanyak 3 perangkat, maka akan muncul peringatan untuk jaga jarak.
Pradita juga menjelaskan bahwa aplikasi ini bisa mendeteksi kerumunan dengan jarak 9 hingga 10 meter. Sehingga pengguna bisa lebih waspada dan selalu jaga jarak ketika berada di tempat umum atau di kerumunan.
“Kami akan mengembangkan aplikasi ini, karena tidak semua pengguna gadget mengerti dan mengenali untuk langsung mengaktifkan bluetooth pada perangkat gadgetnya setiap saat,” pungkas Pradita.
Ke depan nanti, diharapkan aplikasi ini akan dikembangkan dengan menambah dan memasukkan sekaligus menggunakan teknologi-teknologi lainnya agar lebih akurat dalam mendeteksi jarak antar pengguna, sebagai satu diantara upaya melaksanakan physical distancing atau social distancing di tengah pandemi Covid-19.(tok/ipg)