Lima Kecamatan di Kota Surabaya menjadi peringkat teratas tingkat kesembuhan paling tinggi dalam grafik harian kasus Covid-19. Lima Kecamatan itu adalah Pakal, Gayungan, Asemrowo, Tenggilis Mejoyo, dan Krembangan.
Data sampai 22 Juni, Kecamatan Pakal total pasien confirm 21, sembuh 13, meninggal 1, dan tersisa 7 dalam pengawasan. Kecamatan Gayungan total pasien confirm 75, sembuh 45, meninggal 3, dan tersisa 27 dalam pengawasan. Kecamatan Asemrowo total pasien confirm 83, sembuh 46, meninggal 4, dan tersisa 33 dalam pengawasan. Kecamatan Tenggilis Mejoyo total pasien confirm 92, sembuh 46, meninggal 5, dan tersisa 41 dalam pengawasan. Lalu, Kecamatan Krembangan dari 312 pasien confirm, 139 sembuh, 30 meninggal dunia, dan tersisa 143 dalam pengawasan.
M. Fikser Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengatakan, dari data yang masuk di lima Kecamatan itu tingkat kesembuhannya tinggi. Secara persentase tertinggi mencapai 62 persen.
“Tingkat kesembuhan di Kecamatan Pakal 62 persen, Gayungan 60 persen, Asemrowo 55 persen, Tenggilis Mejoyo 50 persen, dan Krembangan 45 persen,” katanya ditemui di kantornya, Senin (22/6/2020).
Fikser mengatakan, dari data tren tingkat kesembuhan yang tinggi itu sehingga bisa merubah warna peta zona yang sebelumnya merah menjadi zona hijau di kawasan titik penularan. Di Kecamatan Krembangan misalnya ada 4 kawasan yang mulai berubah jadi zona hijau atau tidak ada lagi pasien positif. Seperti Gresik PPI IV, Dupak Bangunrejo I, Dupak Bangunrejo VI, dan Gadukan Utara IIIA.
Kecamatan Krembangan ini pernah menjadi pusat pandemi Covid-19 pertama di Kota Surabaya. Klaster Gresik PPI ini tidak hanya klaster pasar tapi juga ada klaster rumah ibadah. “Sekarang ini mulai terlihat di peta sebaran terlihat menghijau di beberapa titik kawasan. Mudah-mudahan trennya terus positif dan semakin banyak yang menghijau,” katanya.
Di Kecamatan Gayungan juga demikian, terdapat satu titik kawasan kasus confirm yang berubah warna menjadi zona hijau. Di Tenggilis Mejoyo dan Asemrowo masing-masing juga ada dua titik menjadi zona hijau.
“Kecamatan Pakal tidak bisa muncul di aplikasi peta karena pasien positif relatif menyebar tidak terkumpul di kawasan tertentu,” katanya.
Dari data evaluasi Gugus Tugas Covid-19 Surabaya, periode tanggal 1 hingga 21 Juni grafiknya masih naik turun. Hanya saja tidak lagi naik sampai di grafik tinggi seperti pada tanggal 8 Juni yang tembus 236 confirm positif.
Pada tanggal 21 Juni kemarin tambahan pasien positif di angka 56, atau turun separuh lebih dibanding hari sebelumnya 105.
Irvan Widyanto Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengatakan, tracing dan pembatasan tingkat lokal terus dilakukan di pusat-pusat pandemi di kelurahan maupun tingkat RT RW. Hal itu untuk menjaga agar penularan tidak berimbas ke kawasan yang sudah kembali hijau.
“Kami terus lakukan tracing dan blocking untuk daerah yang masih merah. Kami pantau betul jangan sampai menyebar lagi. Kami juga berharap Kampung Wani Jogo Suroboyo bisa masif melawan virus ini,” katanya. (bid/iss/ipg)