Jumat, 22 November 2024

Menko PMK Ingin Ide Serba Tangguh di Surabaya Ditiru Daerah Lain

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya memaparkan berbagai macam inovasi dan upaya penanganan Covid-19 dalam melalui video conference, Jumat (19/6/2020). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) meminta Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya untuk memaparkan berbagai inovasinya dalam menangani pandemi Covid-19 melalui video conference, Jumat (19/6/2020) agar inovasinya dapat bisa dicontoh daerah lain.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya memaparkan berbagai macam inovasi dan upaya penanganan Covid-19 dalam melalui video conference, Jumat (19/6/2020), yang diikuti oleh beberapa menteri, Gubernur, Wali Kota dan Bupati.

Mulai dari pendataan dan memetakan klaster-klaster, menampung pasien yang hasil rapid tesnya reaktif di hotel untuk diisolasi, mengubah Hotel Asrama Haji menjadi ruang isolasi bagi pasien OTG Covid-19 Sampai mendapat bantuan dari Badan Intelijen Nasional (BIN) dan BNPB berupa pinjaman unit mobil Laboratorium PCR.

Pada kesempatan itu, Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) yang meminta pemaparan tersebut berharap agar upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya dapat ditiru daerah-daerah lain.

“Kami mengundang beberapa wali kota berdasarkan dialog saya, kesimpulannya kepala daerah ini memiliki pengalaman bagaimana mengatasi situasi yang sangat menekan dan sulit dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” kata Muhadjir Effendy Menko PMK berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Sebelumnya, Risma Wali Kota menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Surabaya tengah gencar melakukan sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di seluruh elemen. Seperti misalnya mal tangguh, restoran tangguh, pasar tangguh.

Ia juga mengakui bahwa paparan dari Wali Kota Surabaya itu sangat komprehensif. Terutama dalam mengembangkan ide serba tangguh. Menurut dia, ide tersebut dapat diimplementasikan dan dilanjutkan ke berbagai daerah lain.

“Ide serba tangguh saya kira merupakan bentuk implementasi dari gugus tugas yang sangat baik untuk dilanjutkan di daerah yang lain. Apa yang disampaikan juga komprehensif,” pungkasnya.

Sementara itu, Muhadjir mengungkapkan para wali kota atau kepala daerah yang diundang dalam vidcon ini dinilai memiliki pengalaman tentang bagaimana cara mengatasi situasi di tengah pandemi Covid-19.

Dalam video conference tersebut, Risma menjelaskan, jika ada warga Surabaya yang hasil tes swab dinyatakan positif dengan catatan tanpa gejala apapun, maka pasien akan diisolasi di Hotel Asrama Haji Sukolilo. Sedangkan untuk pasien yang memiliki gejala dan keluhan maka langsung dirawat di rumah sakit rujukan maupun non rujukan di Kota Pahlawan.

Sementara itu, bagi warga atau pasien yang memilih rawat jalan isolasi mandiri di rumah masing-masing, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membentuk 1.339 Kampung Tangguh Wani Jogo dengan melibatkan warga setempat untuk saling menertibkan wilayah masing-masing. Terutama jika di daerahnya terdapat warga yang terkonfirmasi Covid-19.

“Jadi masyarakatlah yang menjaga mereka (pasien) selama isolasi mandiri. Misalnya warga Wani Ngandani (negur). Masyarakat itu akan negur ketika ada tetangganya yang tidak menggunakan masker misalnya itu,” ungkap dia.

Selain itu, ia bersama jajarannya juga memberikan permakanan, vitamin, telur rebus dan minuman tradisional berupa (pokak) setiap harinya kepada sejumlah warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG) serta yang terkonfirmasi.

Risma juga menjelaskan saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di seluruh elemen. Seperti misalnya mal tangguh, restoran tangguh, pasar tangguh.

Tidak hanya itu, yang saat ini sedang dipikirkan Risma adalah menyiapkan protokol kesehatan di bidang pendidikan.

“Protokolnya bukan hanya di sekolah saja. tetapi mulai dari berangkat, tiba di sekolah, ke toilet hingga pulang sampai tiba di rumah masing-masing,” kata dia.

Sementara itu, Muhadjir mengungkapkan para wali kota atau kepala daerah yang diundang dalam vidcon ini dinilai memiliki pengalaman tentang bagaimana cara mengatasi situasi di tengah pandemi Covid-19.(tin/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs