Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) At-Taqwa Surabaya, punya cara pembagian rapot di tengah pandemi Covid-19. Sekolah yang berada di Griya Babatan Mukti Kecamatan Wiyung Surabaya, itu membagikan rapot siswanya dengan sistem drive thru untuk menghindari kontak langsung.
Mamik Indrawati Kepala Sekolah SDIT At-Taqwa Surabaya mengatakan, sekolahnya sengaja menerapkan drive thru dalam pembagian rapot ke siswanya karena sebagai alternatif menjaga para siswa merasa aman.
“Sebelum pandemi terjadi harus ada penerimaan rapot, karena pandemi, sudah ada tiga rapot yang tertahan, dan ditambah satu rapot online. Kami kemarin pikirkan satu alternatif, akhirnya kami punya ide mengambil rapot dengan sistem drive thru,” ujarnya, Jumat (19/6/2020).
Mamik mengatakan, pihak SDIT At-Taqwa juga was-was, jika pembagian rapot harus berkumpul di satu ruangan. Karena pihak sekolah tidak tau persis, kondisi Wali Murid dan siswa yang datang mengambil rapot.
“Supaya orang tua atau wali murid bisa menerima rapot anaknya, apa lagi kami punya siswa banyak, 820-an, kalau diadakan pengambilan rapot di sekolah, meskipun dengan mengikuti protokol kesehatan, kami juga was-was, karena banyak orang,” ungkap Mamik.
Selain pengambilan rapot, pihak sekolah juga menyerahkan barang-barang siswa yang masih ada di sekolah, dan sekolah juga menyerahkan penghargaan ke siswa berprestasi di luar akademiknya.
“Itu orang tua mengambil rapot, juga ada yang mengambil Piala dan penghargaan untuk anak-anaknya. Lalu ada barang-barang anaknya seperti buku-buku, sajadah, bantal, karena kan anak-anak ada tidur siang di sekolah itu, ada juga sendal untuk waduh, kita pulangkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Mamik juga memikirkan cara penyerahan rapot ini. Ia khawatir, jika nantinya ada keluhan wali murid soal pembagian rapot secara drive thru. Dia juga mengirimkan video simulasi pembagian rapot drive thru ini ke wali murid.
“Awalnya ada beberapa kekhawatiran. Terus kita berikan simulasinya berupa video ke orang tua, bagaimana cara pengambilan rapotnya. Karena tidak ada tanda tangan orang tua, sebab pemakaian bolpoin biasanya itu bergantian antar wali murid. Kami khawatir adanya penyebaran Covid juga, kemudian kami siasati tanda tangan Wali Kelas, tapi diketahui oleh orang tua,” terangnya.
Sementara itu, Siska Hapsari salah satu wali murid yang datang mengambil rapot anaknya, mengaku setuju dengan sistem drive thru. Terlebih lagi, pada waktu pengambilan rapot, anaknya bisa turut serta ikut mengambil rapotnya.
“Bagus, ini lebih aman dari pada mengambil rapot secara langsung. Selain itu, anak-anak bisa ketemu gurunya secara langsung, meskipun waktunya singkat,” ujarnya.
Pihak SDIT At-Taqwa Surabaya, menerapkan penyerahan rapot drive thru sejak hari Selasa hingga Sabtu besok. Dalam sehari, sekolah ini hanya memberikan waktu berurutan untuk perjenjang, dan dua kelas diberikan waktu sekitar 2 jam untuk wali murid mengambil rapot. (bid/iss)