Sabtu, 23 November 2024

Peneliti Unair: Metode Pengobatan Stem Cell Aman dan Halal

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dokter Purwati Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR memperkenalkan lima kombinasi obat-obatan untuk pasien Covid-19, Jumat (12/6/2020), di Graha BNPB, Jakarta Timur. Foto : Farid suarasurabaya.net

Dokter Purwati Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, metode pengobatan sel punca (stem cell) aman bagi tubuh manusia.

Tingkat keberhasilan stem cell untuk mengobati suatu penyakit juga cukup tinggi.

Selain itu, Dokter Purwati menyebut stem cell juga halal, karena sel yang dipakai berasal dari tubuh pasien sendiri atau keluarganya, tidak mengandung zat hewan yang diharamkan Agama Islam seperti babi.

“Metode pengobatan stem cell halal, karena berasal dari tubuh sendiri, tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti babi, dan perlu suatu terapi. Sehingga, Insya Allah tidak ada suatu kemudharatan atau kontroversi,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (16/6/2020).

Menurut Dokter Purwati, pihaknya sudah lama berkoordinasi dan melakukan konsultasi dengan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait metode pengobatan stem cell.

“Sel yang digunakan untuk stem cell, kalau tidak dari diri pasien sendiri, bisa dari keluarga karena relatif lebih aman,” imbuhnya.

Sebelumnya, perempuan yang juga menjadi dosen di Fakultas Vokasi Unair itu mengungkapkan, metode stem cell mampu mencegah infeksi mau pun mengobati orang yang sudah terinfeksi Covid-19.

Dia bilang, penelitian stem cell untuk Covid-19 sudah dilakukan bersama timnya sekitar empat bulan belakangan.

Dari sekian banyak jenis stem cell, Dokter Purwati dan timnya menemukan dua macam yang cocok untuk Covid-19.

Yang pertama Natural Killer Cell yang dikembangbiakkan dari darah selama 1-2 minggu. Kemudian yang kedua, Stem Cell Hematopoietic yang dikembangbiakkan dari darah selama 3-5 hari.

Sesudah menjalani uji tantang, lanjut Dokter Purwanti, Natural Killer Cell bisa membuat virus inaktivasi. Sedangkan penggunaan Stem Cell Hematopoietic, dalam 24 jam Virus Corona jenis baru tidak terdeteksi lagi di tubuh pasien.

“Kami merekomendasikan Natural Killer Cell bisa untuk preventif, sehingga sekali pemberian bisa untuk pencegahan sekitar 3-4 bulan. Lalu, Stem Cell Hematopoietic kami rekomendasikan untuk pengobatan orang yang sudah positif Covid-19,” ucapnya.

Associate Prof Asia University Thaicung Taiwan itu menambahkan, imunitas pasien Covid-19 sesudah menjalani metode pengobatan stem cell lebih kuat. Sehingga, tidak gampang terserang virus seperti influenza.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs