PT Inalum Akan Realisasi Program Hilirisasi Pertambangan

Budi Gunadi Sadikin Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengatakan, setelah mengakuisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia, selanjutkan akan menjalankan amanat Pemerintah dalam program hilirisasi industri pertambangan.

Hilirisasi itu diwujudkan dengan pengolahan batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) atau gas pengganti elpiji. Kemudian hilirisasi hasil tambang tembaga untuk bangun smelter, dan hilirisasi bauksit menjadi aluminium.

“Kemarin sudah memenuhi amanat atau mandat pertama mengeluarkan cadangan mineral strategis yang besar-besar. Sekarang ini lebih banyak melaksanakan mandat kedua untuk program hilirasi pertambangan,” ujar Budi dalam Diskusi Peran Pers Dalam Mendukung Hilirisasi Industri Tambang untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang digelar Inalum dan Dewan Pers dalam rangkaian Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya, Jumat (8/2/2019).

Budi Sadikin mengatakan, tujuan hilirisasi ini agar negara mendapatkan nilai tambah dari sumber daya alam semakin besar. Sebab, amat disayangkan apabila tanah yang dieksplorasi hasil tambangnya kemudian dijual, padahal bila diolah oleh negara bisa menyerap lapangan kerja baru.

Terkait Freeport sendiri, Budi Sadikin menyatakan keuntungan PT Freeport Indonesia akan naik pada tahun 2023. Ketika dalam keadaan stabil, perusahaan bisa memperoleh laba sekitar 2 miliar dollar AS per tahunnya.

Budi mengatakan, pada tahun ini laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Freeport akan menurun dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, Grasberg Open Pit habis tahun ini dan bakal digantikan dengan tambang bawah tanah (underground). (bid/iss)