Universitas Airlangga (Unair) menambah kuota penerimaan mahasiswa baru pada 2019 sebanyak 360 orang. Dari 5.125 orang menjadi 5.485 mahasiswa baru dari berbagai jalur masuk.
Prof Dr. Mohammad Nasih Rektor Unair mengatakan, penambahan kuota mahasiswa baru ini seiring peningkatan minat dan ketersediaan sarana dan prasarana sejumlah program studi (prodi).
“Selain minat, penyesuaian sesuai kapasitas sarana yang ada di masing-masing program studi, seperti FKG (Fakultas Kedokteran Gigi), minatnya banyak dan masih memungkinkan untuk menampung lebih banyak,” ujarnya, Senin (11/2/2019).
FKG Unair, kata dia, untuk tahun ini menerima 180-an mahasiswa baru dari sebelumnya hanya menerima 165 mahasiswa baru. Demikian halnya sejumlah prodi lainnya di bidang kesehatan dan teknik.
Selain FKG, peningkatan jumlah kuota juga diterapkan untuk beberapa prodi di Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Sains dan Teknologi.
“FKM bisa ditingkatkan. Gizi (FKM) kemarin terlalu sedikit. Beberapa teknik seperti Teknik Lingkungan (Ilmu dan Teknologi Lingkungan), dan Teknobiomedik, fasilitas lab (laboratorium)-nya masih memungkinkan ditambah,” ujar Nasih.
Nasih menyampaikan ini dalam Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN dan SBMPTN di hadapan Para Kepala Sekolah dan Guru perwakilan sekolah seluruh Indonesia di Gedung Rektorat Kampus C Unair.
“Kami berharap dengan adanya penambahan yang cukup lumayan, mudah-mudahan ini menambah peluang bagi lulusan SMA/SMK bisa mendaftar dan masuk ke Unair,” katanya.
Namun, pada kesempatan yang sama dia juga mengingatkan agar sekolah memiliki strategi dalam mengantarkan anak-anak didiknya supaya masuk ke Unair dengan memanfaatkan jalur yang sesuai.
Sosialisasi yang digelar hari ini, kata dia, bertujuan untuk itu. Sebab, menurut Nasih, masih banyak yang beranggapan bahwa anak didik yang berprestasi tapi tidak masuk Unair sehingga menimbulkan fitnah.
“Kami ingin sekolah memahami, ada mekanisme pengambilan keputusan diterima atau tidak diterimanya siswa. Bahwa ada formula-formula yang sangat menentukan. Kami ingin semua ini berjalan dengan fair, (siswa dengan nilai akademik) yang baik dan terbaik bisa masuk, yang buncit-buncit, ya, mohon maaf,” katanya.
Kepada perwakilan sekolah yang hadir dalam sosialisasi itu, Nasih mengatakan, Unair tidak ingin terlewat lagi: anak-anak berprestasi di luar sekolah, baik dalam ajang nasional maupun internasional malah tidak diterima dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
“Kami ingin yang masuk melalui SNMPTN ini memang siswa-siswa dengan rangking dan prestasi terbaik di sekolah masing-masing. Jadi kami berharap sekolah memiliki strategi dalam mendorong siswanya mendaftar dengan jalur yang sesuai,” ujarnya.
Adapun tiga jalur masuk Unair yang bisa ditempuh antara lain Jalur Mandiri, SNMPTN, dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Khusus untuk SNMPTN, Nasih menyampaikan, agar mulai sekarang sampai akhir Februari nanti, sekolah menginformasikan prestasi anak didiknya.
“Bisa langsung melalui Panitia Unair, atau melalui PPMB (Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru). Sampai akhir Februari,” ujarnya.
Yuli Sofianti Guru Bimbingan Konseling SMAN 2 Lamongan mengatakan, kabar penambahan kuota ini memberikan harapan bagi siswanya di SMAN 2 Lamongan.
“Karena sebelumnya kami mendapat informasi, kuota penerimaan untuk Jalur SNMPTN keseluruhan dikurangi. Tadi disampaikan, ternyata ditambah itu,” ujarnya.(den/dwi)