Sabtu, 23 November 2024

Antisipasi Krisis Pangan, Karantina Surabaya Dukung Gerakan Percepatan Tanam Padi

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Karantina Pertanian Surabaya turut serta dalam percepatan tanam padi pada Musim Kemarau di Kecamatan Jatikalen - Kabupaten Nganjuk, Rabu (10/6/2020). Foto: Istimewa

Karantina Pertanian Surabaya mendukung gerakan percepatan tanam padi, sebagai antisipasi musim kemarau panjang di tengah pandemi Covid-19. Kondisi itu dikhawatirkan akan menimbulkan krisis pangan, sebagaimana peringatan dari FAO (organisasi pangan dan pertanian) bahwa Covid-19 akan membuat dunia mengalami krisis pangan.

Untuk itu, pihak pemerintah meminta para petani agar mengoptimalkan sisa musim hujan saat ini untuk menanam padi.

Karantina Pertanian Surabaya sebagai Tim Pendampingan dan Supervisi Program dan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian (Kementan) khususnya Kostratani seperti yang tercantum dalam Permentan Nomor 84/Kpts/OT.050/M/01/2020, turut serta dalam percepatan tanam padi pada Musim Kemarau di Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, pada Rabu (11/6/2020).

Kegiatan percepatan tanam diawali dengan penanaman padi secara simbolis oleh Hadi Sulistyo Kepala Dinas Tanaman Pangan Prov. Jatim dan diikuti Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Nganjuk, dan Forkopincam Jatikalen, Nganjuk.

Target tanam padi di Kabupaten Nganjuk mencapai 89.701 Ha, sementara di Kecamatan Jatikalen sendiri target tanam pada bulan Juni seluas 498 Ha.

“Gerakan percepatan tanam ini harus menjadi momentum tepat untuk menumbuhkan produksi pangan nasional dan menjadi jawaban sekaligus solusi konkrit dalam menghadapi ancaman krisis pangan yang melanda dunia. Dengan semboyan “Kita Bersama Pangan Tersedia” urai Hadi Sulistyo, berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (11/6/2020).

“Kita harapkan semua berjalan seiring untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan baik di Jawa Timur maupun untuk nasional mengingat Jawa Timur merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Kontribusi beras Jawa Timur terhadap nasional sebesar 17,55 persen dan harapannya tahun ini kita masih surplus dan mampu menyokong ketahanan nasional,” imbuhnya.

Sementara itu, Musyaffak Fauzi Kepala Karantina Pertanian Surabaya menyampaikan bahwa institusinya akan mendukung penuh program kementan dan Dinas Pertanian tersebut dengan memastikan distribusi benih lancar dan stok pangan aman.

“Kami akan pastikan distribusi benih ke wilayah Jawa Timur lancar, dengan menjamin kesehatan benih yang dilalulintaskan,” jelas Musyaffak.

Selain kegiatan percepatan tanam, dilakukan juga pemantauan stok pangan di Kelompok Tani Mekarsari Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen. Dari hasil pemantauan, kata dia, diketahui stok gabah dan beras cukup banyak, karena pada bulan Mei banyak wilayah yang melakukan panen padi.

“Setelah dari Kelompok Tani Mekarsari, kegaiatan dilanjutkan dengan peninjauan ke produsen benih padi di Kabupaten Nganjuk yaitu CV. Kardika Kresna dan CV Adijaya. Karena selain factor cuaca, penyediaan benih dalam menghadapi musim kemarau ini juga menjadi faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya usaha pertanian. Kedua CV tersebut merupakan produsen benih berkualitas dan telah bersertifikat,” ujarnya.

Mariadi sebagai pimpinan CV Adijaya menyampaikan bahwa kualitas benih yang dihasilkan banyak diminati para petani tidak saja di Nganjuk/.Jawa Timur tapi juga para petani di luar jawa.

“Stok benih aman karena adanya program kemitraan dengan petani produsen benih sehingga tidak saja dapat mencukupi kebutuhan benih Jawa Timur namun juga sampai ke Kalimantan” tambahnya.

Benih padi yang ditangkarkan CV Adijaya diantaranya Inpago 8, Ciherang, Mekongga, Situbagendit, Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 32 HDB, Inpari 33, Inpari 42, Agritan GSR, dan Inpari 43 Agritan GSR. (ang/rst)


 

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs