Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 berupaya mengimplementasikan janji kampanye yang terangkum dalam Nawa Bhakti Satya, dalam 99 hari pertama sebagai Gubernur Jawa Timur.
Program kerja 99 hari pertama itu, nantinya terbagi menjadi tiga termin, di mana setiap termin berdurasi 33 hari.
Salah satunya, mengupayakan perbaikan layanan perizinan melalui sistem cepat, tanggap dan responsif (Cetar), seperti untuk mengurus izin Produksi Industri Rumah Tangga, izin produk obat dan makanan, dan sertifikasi halal.
Untuk layanan kesehatan, Khofifah berharap tahun ini bisa meningkatkan kelas rumah sakit pemerintah di Pamekasan, Madura, dari tipe C ke tipe B.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat Madura merasakan percepatan layanan kesehatan.
“Persoalan layanan kesehatan ini salah satu faktor yang membuat indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Timur paling rendah di daerah Jawa,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Kemudian, di sektor layanan pendidikan, Khofifah-Emil sudah menyiapkan alokasi anggaran APBD tahun 2019 untuk 21.700 guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap di Provinsi Jawa Timur.
Khofifah menyebut, rencana penerapan janji kampanye yang terakomodir dalam RAPBN, bisa terjadi berkat koordinasi yang baik antara dirinya dengan Emil Dardak dan Soekarwo Gubernur Jatim periode sebelumnya.
Lebih lanjut, Gubernur Jatim juga bertekad menekan angka kemiskinan yang menurutnya masih banyak terjadi di perdesaan.
Salah satu caranya, mengintervensi beban warga lanjut usia di keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus.
Seperti diketahui, Khofifah-Emil mulai kemarin, resmi mengemban tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur periode 2019-2024.
Joko Widodo Presiden melantik pemenang Pilkada Jawa Timur tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta.
Rencananya, Khofifah-Emil akan mulai bertugas hari Senin (18/2/2019), sesudah prosesi serah terima jabatan. (rid/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
