Sabtu, 23 November 2024

Pertama di Asia Tenggara, Fakultas Farmasi Ubaya Ajukan Sertifikasi Internasional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Joniarto Parung Rektor Universitas Surabaya saat menyambut asesor dari ACPE yang melakukan visitasi ke Fakultas Farmasi Ubaya. Foto: Istimewa

Ajukan sertifikasi Accreditation Council for Pharmacy Education (ACPE), fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) jadi Fakultas Farmasi pertama di Asia Tenggara yang bersertifikasi internasional.

Sertifikasi tingkat dunia ini berlaku untuk Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker, dan proses visitasi yang dilakukan tim guna memperoleh sertifikasi tersebut dilaksanakan di kampus Universitas Surabaya pada Selasa (12/2/2019) hingga Jumat (15/2/2019).

Empat Asesor ACPE yang berasal dari Amerika Serikat, Taiwan dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM – PT Kes) melakukan visitasi di kampus Universitas Surabaya langsung diterima oleh Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT, Ph.D., Rektor Ubaya.

“ACPE adalah partner yang tepat untuk bekerjasama memperkuat sistem edukasi di Ubaya, khususnya Fakultas Farmasi. Setelah perjalanan panjang mengajukan proses sertifikasi, akhirnya kita dapat bertemu di tahap ini. Saya harap seluruh staff Farmasi, rekan kerja praktisi, kurikulum dan fasilitas di Ubaya telah sesuai dengan ketentuan ACPE,” terang Joniarto Parung.

Sementara itu ditambahkan Ike Dhiah Rochmawati, S.Farm., M.Farm.Klin.,Apt., Ketua Self Study Report yang berharap jika sertifikasi ACPE sesegera mungkin dapat dikantongi oleh Fakultas Farmasi Ubaya Juli 2019.


Asessor dari APCE bersama dekanat dan dosen Fakultas Farmasi Ubaya usai melakukan visitasi di kampus Ubaya. Foto: Istimewa

“ACPE merupakan satu-satunya akreditasi yang fokus pada penjaminan mutu pendidikan farmasi serta apoteker. Semua universitas di Amerika pasti diakreditasi oleh ACPE, sedangkan di luar Amerika baru ada beberapa negara lain seperti Saudi Arabia, Cyprus, Yordania dan Uni Emirat Arab,” papar Ike Dhiah Rochmawati.

Sebanyak 15 orang yang terdiri dari dekanat, dosen dan manajer administrasi ikut terlibat untuk mempersiapkan sertifikasi ACPE. Persiapan dimulai pada Juli 2017, diawali dengan mengirim Letter of Intent atau dokumen persyaratan untuk ditinjau dan mendapat kunjungan pada Agustus 2017 dalam tahap pre application consultation.

Hasil dari kunjungan tersebut, tim membuat Self Study Report (SSR). Butuh proses yang panjang dalam pembuatan SSR hingga akhirnya terkirim pada oktober 2018.

Hasil SSR dirapatkan oleh International Commissioner Board. Proses visitasi oleh keempat asesor dilakukan setelah perkuliahan dimulai kemarin hingga Jumat (15/2/2019) hari ini.

Ada enam kriteria penilaian setifikasi yang harus dipenuhi, yaitu misi, rencana dan evaluasi, organisasi dan adiministrasi, kurikulum, mahasiswa dan kebijakan akademik, karyawan, fasilitas serta sumber daya.

“Kami berharap dapat mengantongi sertifikasi dari ACPE. Melalui sertifikasi ini, Fakultas Farmasi Ubaya dapat menjamin jika program pendidikan Sarjana Farmasi maupun Profesi Apoteker di Ubaya sudah memenuhi standar internasional,” tegas Ike yang juga Kepala Laboartorium Farmasi Klinis Komunitas Ubaya.

Menanggapi keinginan Fakultas Farmasi Ubaya tersebut, Michael J.Rouse, BPharm (Hons), MPS., Director International Services ACPE, dalam sambutannya turut memberikan pujian pada Ubaya mengenai komitmen peningkatan kualitas tersebut.

“Saya telah mengunjungi banyak Negara selama bekerja, tapi bagian yang paling menyenangkan adalah bekerja dengan orang yang berkomitmen mengenai kualitas. Saya tidak akan ada di sini jika Ubaya tidak mempunyai komitmen itu. Saya berterima kasih untuk komitmen fakultas dan universitas yang kuat dalam bekerja, waktu, stres, materi dan sumber daya,” pungkas Michael J. Rouse, Jumat (15/2/2019).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs