Tes masif oleh Tim Covid-19 Hunter Jatim selama dua hari sejak Jumat (5/6/2020) mendapati 82 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG) reaktif rapid test.
Selama dua hari tes massal itu, Tim Covid-19 Hunter yang merupakan gabungan dari tenaga medis, perawat, dan analis, menyasar lima wilayah dengan tingkat PDP dan OTG di atas 55 persen.
Lima daerah itu antara lain Kota dan Kabupaten Kediri, Tulungagung, Sidoarjo, Gresik, dan Bangkalan. Selama dua hari di lima wilayah itu, Tim berhasil melakukan rapid tes terhadap 1.279 orang.
Pada hari pertama di lima wilayah, ada 387 orang PDP dan OTG yang mengikuti tes yang digelar di ruang terbuka di masing-masing wilayah dengan menerapkan physical distancing secara ketat.
Hasilnya, dari 387 orang berstatus PDP dan OTG, sebanyak 16 orang yang dinyatakan reaktif. Secara rinci, ada 10 orang reaktif dari 58 orang yang mengikuti tes di Kabupaten Bangkalan.
Kemudian, ada enam orang reaktif dari 113 peserta rapid tes massal di Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan di Kota Kediri, 121 peserta seluruhnya negatif. Demikian halnya di Tulungagung, 95 peserta negatif.
Pada hari yang sama, karena Pemkab Gresik sudah lebih dulu menggelar rapid test massal, Tim Covid-19 Hunter melakukan pengambilan swab terhadap 58 orang yang sebelumnya dinyatakan reaktif.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, tes masif untuk OTG dan PDP ini bertujuan untuk mempercepat penyisiran terhadap orang yang berpotensi tinggi terkonfirmasi positif Covid-19.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, potensi terjangkit PDP mencapai 55 persen, sedangkan OTG berpotensi terkonfirmasi terjangkit Covid-19 mencapai 35 persen.
Pada hari kedua tes masif, Sabtu (6/6/2020), Tim Covid-19 Hunter Jatim menyasar lebih banyak PDP dan OTG di lima wilayah yang sama. Total ada 892 peserta di lima wilayah itu mengikuti rapid test.
Hasilnya, sebanyak 66 orang peserta rapid test dinyatakan reaktif. Antara lain lima orang di Kota Kediri, 20 orang di Kabupaten Kediri, tujuh orang di Sidoarjo, 33 orang di Bangkalan, dan satu orang di Tulungagung.
Di hari yang sama Tim menemukan orang tertentu reaktif, pengambilan swab langsung mereka lakukan. Spesimen swab itu lantas dikirim ke empat Rumah Sakit Rujukan Covid-19 terdekat. Baik ke RSUD Dr Soetomo; RSUD Gambiran, Kediri; RSUD Sidoarjo; dan RSUD Dr Iskak, Tulungagung.
Khofifah Gubernur Jatim yang sempat meninjau sejumlah Kampung Tangguh di Kediri dan Tulungagung, Sabtu kemarin, mengatakan, upaya tes cepat massal itu untuk memutus mata rantai penularan.
“Dengan menyisir PDP dan OTG sebanyak mungkin di semua wilayah potensial, sejatinya kita bisa memitigasi 90 persen orang yang berpotensi tertular Covid-19,” ujarnya di Tulungagung, Sabtu malam.
Tim Covid-19 Hunter Jatim yang dibentuk Khofifah masih akan melanjutkan tugasnya, baik rapid test massal, swab PCR dan TCM massal, ke daerah lain dengan jumlah PDP dan OTG di atas 55 persen.
Tim tersebut masih akan ada di Bangkalan sampai 8 Juni mendatang dan masih akan berada di Tulungagung, Sidoarjo, Kediri, dan Gresik sampai beberapa hari ke depan sesuai dengan kebutuhan.
Daerah lain dengan jumlah orang berisiko terjangkit Covid-19 di Jatim yang menjadi sasaran tim ini antara lain Nganjuk, Lamongan, Madiun, Jember, serta di wilayah Probolinggo.(den/iss/rst)