Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Surabaya Dirikan Lab PCR untuk Mempercepat Tes Swab Massal

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Ruangan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya yang dipinjam Pemkot Surabaya untuk mendirikan laboratoriun PCR. Foto: Istimewa

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendirikan laboratorium untuk melakukan tes swab sendiri. Sementara ini, pemkot meminjam ruangan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya ruang laboratorium.

Sejak Rabu (3/6/2020) kemarin, Pemkot Surabaya sudah mulai mengoperasikan laboratorium tersebut untuk melakukan tes swab. Sudah ada ratusan sampel yang dikirimkan ke BBTKLPP tersebut untuk dilakukan tes swab.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, selain menggunakan mobile Laboratorium PCR milik BNPB dan BIN, pemkot juga mulai mengoperasikan lab untuk test swab. Hal ini diperlukan untuk mempercepat keluarnya hasil tes swab tersebut.

“Kita pinjam ruangan dulu. Alhamdulillah laboratorium sudah bisa kita gunakan. Sambil menunggu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) kita jadi,” kata Risma, Kamis (4/6/2020).

Menurut Risma, laboratorium tersebut memang harus secepat mungkin dioperasikan, apalagi alat-alat yang dibantu oleh BIN itu sudah siap dioperasikan. Tentunya, melalui cara ini akan mempercepat pemeriksaan sampel yang akan di tes swab. “Saya memang ingin secepatnya dioperasikan, supaya kehidupan warga kembali normal,” tegasnya.

Sementara itu, M Fikser Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan Rosidi Roslan Kepala BBTKLPP. Dia pun menyanggupi untuk membantu Pemkot Surabaya.

“Saya sudah ketemu dengan Kepala BBPTLPP. Beliau mengatakan bahwa sehari bisa seribu sampel. Namun, karena ini masih baru, tidak bisa langsung segitu. Pelan-pelan ya sambil proses untuk mencapai itu,” kata M Fikser.

Sebelum laboratorium PCR ini digunakan, Fikser memastikan bahwa terlebih dahulu melakukan uji validasi selama dua hari. Tujuannya untuk memastikan hasil dari pemeriksaan ini benar-benar valid. “Jadi, prosesnya memang harus melewati uji validasi, supaya benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya ini juga menjelaskan mekanisme dan hasil pemeriksaan di lab PCR yang baru dioperasikan itu tidak jauh berbeda dengan bantuan mobil lab dari BIN. Karena, untuk hasil esktraksi membutuhkan waktu selama 45 menit dan hasil pemeriksaan PCR-nya membutuhkan waktu 2-4 jam setiap sampelnya. “Baru setelah itu hasil keluar. Apakah pasien itu negatif atau positif,” jelasnya.

Di samping itu, Fikser juga menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya sudah membagikan alat Virus Transport Media (VTM) kepada beberapa rumah sakit. Fungsinya, alat pengambilan cairan dari kerongkongan dan hidung. “Nanti juga akan dilampiri surat dari kami berisi permohonan untuk diperiksa di lab tersebut,” lanjut dia.

Demi membantu kinerja di BBTKLPP, Fikser memastikan sudah mengirimkan lima petugas Pemkot Surabaya ke lab tersebut, sehingga dia berharap proses pemeriksaan sampel di lab tersebut bisa semakin cepat. “Bapak Kepala BBTKLPP juga bilang akan full membantu Kota Surabaya,” katanya. (bid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs