Angka Tertinggi Selama Pandemi, 292 Pasien Covid-19 di Jatim Sembuh

Jawa Timur mencatat angka kesembuhan tertinggi selama pandemi, Rabu (3/6/2020). Ada 292 orang terjangkit Covid-19 di Jatim yang sembuh hari ini. Total yang sembuh menjadi 1.091 orang.

Dari total 5.310 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim, sampai Rabu malam, ratusan pasien dinyatakan sembuh itu mendongkrak persentase kesembuhan menjadi 20,55 persen.

Meski masih di bawah angka nasional, yakni 29,7 persen (8.406 sembuh dari total 28.233 kasus terkonfirmasi Covid-19), angka kesembuhan di Jatim mulai mengejar ketertinggalan.

Kemarin, Selasa (2/6/2020), angka kesembuhan di Jatim masih di angka 15,57 persen. Setidaknya, tercatat ada peningkatan angka kesembuhan hampir mencapai 5 persen dalam sehari.

Surabaya menjadi penyumbang terbesar angka kesembuhan di Jatim, hari ini. Ada 240 orang terjangkit Covid-19 di Kota Pahlawan dinyatakan sembuh setelah dua kali tes PCR terkonversi negatif.

Daerah lain penyumbang kesembuhan yang cukup tinggi adalah Kabupaten Pasuruan. Ada 16 orang terjangkit Covid-19 di Pasuruan yang dinyatakan sembuh pada hari yang sama.

Sementara itu, dari total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jatim pada Rabu, angka kematian juga bertambah meski tidak signifikan. Angka kematian di Jatim sekarang 8,22 persen.

Ada delapan orang terjangkit Covid-19 di Jawa Timur yang dinyatakan meninggal pada Rabu. Dengan demikian total angka kematian akibat Covid-19 di Bumi Majapahit menjadi 437 orang.

Meski jumlah kematian di Jatim bisa ditekan tidak sampai ratusan seperti beberapa waktu lalu, tingkat fatalitas kasus (case fatality rate) di Jatim masih di atas nasional, yang hanya 6,01 persen.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, peningkatan signifikan angka kesembuhan di Jatim ini hasil gotong royong berbagai pihak. Terutama para tenaga kesehatan.

Pelbagai bantuan yang telah diberikan Kementerian Kesehatan dan BNPB, Selasa kemarin, memberi andil besar. Juga peningkatan kapasitas laboratorium dan kapasitas bed rumah sakit.

Khofifah pun mengapresiasi kerja keras para tenaga medis dan paramedis di berbagai rumah sakit rujukan maupun non rujukan Covid-19 sebagai garda terdepan penyembuhan pasien.

“Ini tidak lepas dari kerja keras tenaga kesehatan yang berjuang dan memberi dedikasi terbaik untuk menyembuhkan pasien covid-19. Kami sampaikan apresiasi luar biasa,” katanya.

Peningkatan angka kesembuhan ini, kata dia, akan menjadi optimisme bagi seluruh masyarakat Jawa Timur. Dia mengajak masyarakat mendukung dan menyemangati tenaga kesehatan.

“Mari kita dukung tenaga kesehatan kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, tetap jaga jarak fisik, dan rajin mencuci tangan dengan air mengalir,” ujar Khofifah.

Pada hari yang sama, ada penambahan 172 kasus baru Covid-19 sehingga totalnya menjadi 5.310 kasus. Penambahan kapasitas PCR di laboratorium yang berandil besar.

Bantuan mesin dan perlengkapan tes PCR dari pemerintah pusat sekali lagi mempengaruhi peningkatan deteksi orang terjangkit Covid-19 di Jatim. Hal ini berdampak positif bagi rumah sakit.

Semakin banyak kapasitas pemeriksaan spesimen swab di laboratorium pemeriksa, penegakan diagnosis yang menjadi syarat klaim biaya rumah sakit ke Kemenkes semakin cepat.

“Ketika mesin PCR tes lebih banyak, yang bisa dites semakin banyak dan yang sembuh pun bisa terkonfirmasi lebih cepat. Sehingga rumah sakit bisa segera mengajukan klaim,” ujarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu kembali mengajak para penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma darahnya sebagai bahan terapi plasma convalescent pasien lain.

Terapi plasma convalescent yang akan diinjeksi kepada pasien dengan gejala berat akan membantu mereka melewati masa kritis dan melawan virus SARS CoV-2 di dalam tubuhnya.

Harapannya, supaya tingkat kesembuhan semakin meningkat, angka kematian makin ditekan, sehingga masyarakat Jatim bisa segera menjalankan tatanan normal baru.(den)