Tidak semua aksi yang menuntut keadilan bagi George Floyd berakhir dengan kekerasan dan kerusuhan. Polisi dan pengunjuk rasa di Coral Gables, Miami-Dade, Florida Selatan, Amerika Serikat, berlutut dan berdoa bersama dalam aksi damai pada Sabtu (30/5/2020).
Juan Diasgranados, juru bicara Miami-Dade Corrections and Rehabilitation, yang ikut dalam aksi damai tersebut mengatakan bahwa semua petugas harus menjalankan tugas dengan lebih baik, juga meningkatkan pelatihan dan protokol. Sehingga, upaya para petugas membangun dan mempertahankan kepercayaan masyarakat tidak hilang atau pudar.
“Saat ini transparansi adalah kunci untuk menunjukkan komitmen penegakan hukum, untuk melayani dan melindungi penduduk kita dengan bermartabat, kemanusiaan, dan rasa hormat,” tulis Diasgranados dalam sebuah pernyataan yang dikutip Foxnews dari Fox 29 WFLX.
Sementara CBS12 melaporkan, polisi dari berbagai departemen menghadiri aksi damai tersebut dan berlutut dalam solidaritas dan doa dengan para pengunjuk rasa.
Selama protes damai, para pengunjuk rasa masih mengacungkan tulisan “Black Lives Matter” dan “Stop Brutality Police”.
Kepala daerah Miami-Dade dan koordinator aksi damai, berkomitmen untuk melanjutkan diskusi dalam minggu ini melalui panggilan Zoom untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, kata juru bicara Departemen Koreksi Miami-Dade.
Carlos Jimenez Walikota Miami-Dade menerapkan jam malam di seluruh wilayah mulai pukul 10 malam hingga 6 pagi. Jam malam yang ditetapkan setelah aksi penjarahan di Bayside Marketplace di Downtown Miami ini berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Sampai Sabtu malam, sejumlah 57 orang diamankan di Miami-Dade. Sebagian besar didakwa melanggar jam malam atau peraturan daerah. Sebagian kecil dari mereka yang ditangkap berasal dari luar negeri, termasuk Minnesota, Michigan dan New York.(berbagai/iss/ipg)