Sabtu, 23 November 2024

Iman Brotoseno: Artikel untuk Majalah Playboy Indonesia Tidak Ada Unsur Pornografi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Arief Hidayat Thamrin Ketua Dewas LPP TVRI secara resmi mengambil sumpah dan melantik Iman Brotoseno sebagai Direktur Utama LPP TVRI pengganti antar waktu masa tugas tahun 2020-2022. Acara pelantikan dilaksanakan di lobby lantai 3 GPO LPP TVRI, Rabu (27/5/2020) siang. Foto : tvri.go.id

Iman Brotoseno merespon kritik sejumlah pihak terkait pengangkatannya sebagai Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (Dirut TVRI) pengganti antarwaktu untuk periode 2020-2022.

Melalui surat terbuka, Iman mengatakan latar belakangnya sebagai seorang pekerja seni, sutradara film, penulis, fotografer, mungkin mempunyai cara pandang dan sikap yang bisa dianggap berbeda oleh sebagian orang.

Dalam berkarya, Iman mengaku sudah banyak tulisan di blog pribadi atau majalah, dengan berbagai topik antara laim kebangsaan, sejarah, alam, fotografi, masalah aktual, politik, budaya juga agama Islam.

“Tahun 2006-2008, saya sering menjadi kontributor foto dan artikel tentang penyelaman di berbagai majalah, termasuk salah satunya pernah dimuat hanya satu kali di majalah Playboy Indonesia, edisi September 2006 dengan judul Menyelam di Pulau Banda. Tulisan itu fokus mengulas wisata bahari, dan sama sekali tidak ada unsur pornografi,” ujarnya dalam surat terbuka yang ditulis dan disebarluaskan hari ini, Jumat (29/5/2020).

Majalah Playboy Indonesia, lanjut Iman, sangat berbeda dengan versi luar negeri. Menurutnya, banyak penulis juga mengisi majalah tersebut dan tokoh nasional juga yang diwawancara.

“Hal itu tidak menghilangkan integritas penulis dan tokoh yang bersangkutan, karena substansinya tidak terkait pornografi,” katanya.

Tulisan Iman Brotoseno di Majalah Playboy Indonesia. Foto : Istimewa

Lebih lanjut, Iman menyebut Dewan Pers keberatan atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang memvonis pidana Erwin Arnada selaku Pemred Majalah Playboy Indonesia pada tahun 2010.

“Dewan Pers secara tegas menolak menyebutkan majalah Playboy Indonesia melanggar pasal pornografi. Bahkan, Dewan Pers menilai, putusan tersebut merupakan bentuk kriminalisasi pers,” tegasnya.

Iman melanjutkan, di era digital seperti sekarang, semua punya rekam jejak digital dan peristiwa masa lalu. Dia mengklaim, tidak pernah berbohong kepada publik karena semua bisa dilihat dalam jejak digital, dan tidak ada kasus pelanggaran hukum di masa lalu.

“Setiap orang memiliki rekam jejak masa lalu, termasuk bagaimana percakapan di media sosial. Apa pun itu, setiap orang tentu memiliki masa lalu, termasuk kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja. Saat 14 tahun lalu, saya sebagai pekerja seni tidak menyangka akan menduduki jabatan publik di TVRI. Saya bertanggung jawab atas apa yang sudah saya tulis di media sosial dan juga sikap saya sebagai warga negara,” paparnya.

Dia menilai, apa yang menjadi sorotan masyarakat merupakan kritik dan masukkan baginya supaya bisa bekerja lebih baik dan memperbaiki tata cara perilaku serta narasi di ruang publik sebagai Dirut TVRI.

“Saya akan fokus bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara. Saya juga sudah mulai berusaha menyelesaikan urusan internal seperti membereskan tunjangan kinerja yang merupakan hak karyawan,” ucapnya.

Iman berharap, di bawah kepemimpinannya, TVRI selaku lembaga penyiaran publik bisa segera meningkatkan karyanya, semakin bermanfaat untuk publik, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta membawa kemajuan manajemen dan kesejahteraan pegawai.

Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) mengkritik keputusan Dewan Pengawas TVRI mengangkat Iman Brotoseno sebagai Dirut TVRI.

Menurut Hidayat, Dewas TVRI tidak mempertimbangkan rekam jejak Iman yang pernah menjadi kontributor majalah dewasa Playboy Indonesia, serta tidak memiliki pengalaman mengatasi masalah seperti yang terjadi di TVRI.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs